Pria di Lampung Utara Nekat Bunuh Nenek Tetangga karena Diejek Mandul, Polisi Ungkap Kronologi

Pria di Lampung Utara, Lampung yang nekat membunuh seorang nenek yang merupakan tetangganya sendiri karena ejekan mandul, ditangkap polisi. Peristiwa pembunuhan itu disamarkan pelaku seolah-olah korban tewas karena korban perampokan.

oleh Ardi Munthe diperbarui 28 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2024, 11:00 WIB
Sudadi Ahmad (30) pelaku pembunuh Sumini (55), saat diperiksa penyidik di Mapolres Lampung Utara. Foto : (Istimewa).
Sudadi Ahmad (30) pelaku pembunuh Sumini (55), saat diperiksa penyidik di Mapolres Lampung Utara. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Sudadi Ahmad (30) tersangka pembunuh Sumini (55) mengakui bahwa ejekan mandul dari korban membuatnya sakit hati dan mendorong untuk menghabisi nyawa tetangganya itu. Kasat Reskirm Polres Lampung Utara, Iptu Stefanus Boyoh mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui motif pelaku nekat melakukan pembunuhan itu karena sakit hati atas ucapan korban.

"Palaku nekat membunuh korban karena sudah terlanjur sakit hati sering diejek belum mempunyai keturunan meski telah lama berumah tangga. Bahkan ada perkataan korban, yang bersedia mencariakan laki laki lain yang bisa menghamili istri pelaku,” kata Iptu Stefanus Boyoh, Kamis (27/6/2024). 

Dia menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu sempat disamarkan oleh pelaku dengan modus perampokan. 

"Dugaan awal korban ini tewas akibat peristiwa pencurian dengan kekerasan. Karena kita melihat kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) sangat berantakan seperti habis ada perampokan," jelas dia.

Namun, setelah dilakukan olah TKP pada saat korban ditemukan tewas di rumahnya, di Kelurahan Kelapa 7, Kecamatan Kotabumi Selatan, kabupaten setempat, pada Minggu (23/6/2024). Polisi mencurigai ada motif lain dari kejadian tersebut. 

"Dari hasil penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi pelaku di hari yang sama setelah korban ditemukan tewas. Pelakunya adalah Sudadi, ia mengaku tega membunuh korban karena sakit hati," ungkapnya.

Kemudian, kepada polisi Sudadi menerangkan kronologi pembunuhan yang ia lakukan itu berawal dengan berpura-pura meminjam pompa angin kepada korban.

"Pelaku berpura-pura meminjam pompa kepada korban lewat pintu belakang, setelah berpura-pura menggunakan pompa tersebut, pelaku mengembalikan pompa sembari melihat situasi. Setelah mengatahui korban sedang sendirian, kemudian pelaku membekap korban dan membantingnya ke lantai," tutur Iptu Stefanus. 

Dalam kondisi setengah sadar, pelaku mencekik korban menggunakan kabel mikrofon yang diambilnya dari kamar rumah tersebut. 

"Setelah mengetahui korban sudah tewas, kemudian pelaku menyeret korban ke dalam kamar, menutup wajah korban dengan kain basah," jelas dia.

Untuk menghilangkan jejak, Sudadi dengan sengaja mengacak-acak kamar korban, supaya tampak seolah-olah Sumini adalah korban perampokan.

"Pelaku sengaja mengacak-ngacak rumah korban untuk mengelabui kejadian seakan-akan rumah korban dirampok. Bahkan uang dan perhiasan milik korban yang sempat diambil pun dihamburkan di belakang rumah korban agar seolah olah terjadi perampokan," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya