Petugas Damkar Garut Tak Berdaya Digigit King Kobra Saat Evakuasi di Rumah Warga

Sengatan kilat ular king kobra, membuat tangan kiri Teguh (24) petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) UPT Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, mengalami keram.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Jul 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 07:00 WIB
Teguh (24) petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) UPT Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, mendapatkan perawatan setelah mendapat sengatan king kobra. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Teguh (24) petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) UPT Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, mendapatkan perawatan setelah mendapat sengatan king kobra. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sengatan kilat ular king kobra, membuat tangan kiri Teguh (24) petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) UPT Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, mengalami keram.

Akibat sengatan king kobra tersebut, korban langsung di dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, setelah bisa ular kobra mulai menjalar di tangan sebelah kiri korban.

“Jadi sudah beres ditangkap dan waktu diikat lakban melesat, dan mengerang mengenai tangan kiri korban,” ujar PLT Kadisdamkar Garut Usep Basuki Eko, Ahad (21/07/2024).

Menurutnya, peristiwa petugas damkar disengat king kobra itu berlangsung Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB, saat korban mengevakuasi seekor ular king kobra yang memasuki rumah warga di Kampung Pamotong, Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Garut.

“Kejadiannya saat korban melaksanakan tugas menangkap king kobra atas laporan masyarakat,” kata dia.

Nahas, saat berencana memasang lakban ke kepala ular king kobra, melesat hingga akhirnya ular menyerang tangan korban sebelah kiri hingga mengerang kesakitan.

“Korban sempat diobati di puskesmas dan di perbolehkan pulang dan kembali ke Mako (Markas Komando),” kata dia.

Namun, setelah beberapa saat bisa ular king kobra diduga mulai menjalar di tangan sebelah kiri korban, hingga mengalami keram.

“Dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan Kepala UPT Langsung membawanya ke RSUD Pameungpeuk,” kata dia.

 

Evakuasi Ular Berisiko Tinggi

Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Pameungpeuk, untuk mengeluarkan bisa ular agar tidak menjelar ke bagian tubuh lain.

“Sebenarnya sudah boleh pulang tapi kata dokter mau diobservasi dulu. Kondisinya baik-baik aja tidak ada tanda-tanda tangannya merah atau biru,” kata Eko.

Eko menegaskan, upaya penyelamatan binatang buas seperti ular king kobra cukup berbahaya dengan risiko cukup tinggi, meskipun dengan menggunakan pengaman sarung tangan.

“Kadang sarung tangan bisa ditembus taring king kobra, saat ini petugas mengamankan ular tersebut di Mako Disdamkar Wil lll Pameungpeuk,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya