Asal Usul Tengkleng, Kuliner Tradisional Jadi Identitas Masyarakat Solo

Setelah daging kambing dimasak hingga empuk, kuah tengkleng dituangkan dan menyelimuti tulang-tulang yang menyisakan sedikit daging di sana

oleh Panji Prayitno diperbarui 15 Nov 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 14:00 WIB
Asal Usul Tengkleng, Kuliner Tradisional Jadi Identitas Masyarakat Solo
Tengkleng bu Edi di Pasar Klewer (sumber: surakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Tengkleng adalah salah satu hidangan khas Solo yang unik dan memiliki kelezatan tersendiri. Hidangan ini terbuat dari daging kambing, terutama bagian tulang atau iga, dan disajikan dengan kuah berwarna kuning yang kaya akan rempah.

Tengkleng memiliki sejarah panjang dan dikenal sebagai kuliner rakyat. Pada zaman kolonial Belanda, daging kambing sering kali hanya dinikmati oleh kalangan elite, sedangkan rakyat biasa hanya mendapatkan bagian tulang.

Dari situlah kreativitas masyarakat Solo muncul, mereka mengolah bagian tulang kambing menjadi hidangan yang menggugah selera. Kuah tengkleng memiliki cita rasa gurih dan pedas dengan rempah-rempah yang meresap hingga ke tulang dan dagingnya.

Rempah utama yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan serai. Setelah daging kambing dimasak hingga empuk, kuah tengkleng dituangkan dan menyelimuti tulang-tulang yang menyisakan sedikit daging di sana.

Tengkleng memiliki kuah yang tidak sekental gulai, lebih encer, sehingga memberikan rasa yang ringan namun tetap kaya rasa. Kepedasan dan kehangatan kuah tengkleng ini sangat pas disantap pada hari-hari yang dingin atau ketika tubuh memerlukan hidangan berenergi tinggi.

Uniknya, tekstur daging tengkleng lembut dan memiliki aroma rempah yang sangat kuat. Saat mengonsumsinya, sensasi menghisap sumsum tulang kambing menjadi bagian tersendiri yang menambah kenikmatan hidangan ini.

Biasanya, tengkleng disajikan bersama nasi putih hangat, atau bisa juga dengan lontong, tergantung selera penikmatnya.

Identitas Solo

Hidangan ini sangat cocok bagi mereka yang menyukai cita rasa pedas dan kaya rempah, serta tidak ragu untuk menikmati bagian tulang-tulang kambing yang lezat.

Sebagian penjual tengkleng bahkan menambahkan variasi seperti kaki kambing atau jeroan untuk memberikan variasi tekstur pada hidangan. Keunikan tengkleng khas Solo ini telah menjadikannya ikon kuliner yang sangat terkenal, baik di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang ke Solo.

Banyak warung dan restoran yang menyajikan tengkleng dengan berbagai variasi, namun tetap mempertahankan cita rasa aslinya.

Tengkleng telah menjadi bagian dari identitas budaya kuliner Solo, yang tidak hanya menawarkan kelezatan namun juga menyimpan nilai sejarah dan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan makanan yang terbatas menjadi sajian mewah dan istimewa.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya