Pekerja Migran Asal Banyuwangi Meninggal di Malaysia, Pihak Keluarga Minta Bantuan Pemulangan Jenazah

Seorang pekerja migran asal Banyuwangi meninggal dunia di Rumah Sakit Sibu Serawak, Malaysia, Selasa (14/1/2025). Sebelum meninggal ia dikabarkan sempat kritis dan koma di rumah sakit tersebut.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 14 Jan 2025, 17:38 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 17:34 WIB
Keluarga korban  Endro Sulistiyo menunjukan foto korban dirawat di rumah sakit di Malaysia (Istimewa)
Keluarga korban Endro Sulistiyo menunjukan foto korban dirawat di rumah sakit di Malaysia (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banyuwangi - Seorang pekerja migran asal Banyuwangi meninggal dunia di Rumah Sakit Sibu Serawak, Malaysia, Selasa (14/1/2025). Sebelum meninggal, ia dikabarkan sempat kritis dan koma di rumah sakit tersebut.

Posisi jenazahnya hingga kini masih tertahan di rumah sakit dan masih proses pengurusan untuk pemulangan ke Indonesia.

Pengurus Dewan Pimpinan Luar Negeri SBMI Malaysia Riki Orlando membenarkan kabar tersebut. PMI yang meninggal dunia itu bernama Endro Sulistyono (37) berasal dari Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo.

Riki mengaku setelah mendapat kabar pihaknya melakukan kroscek. Kabar tersebut benar adanya. Langkah selanjutnya SBMI akan upayakan sesuai permintaan dari dari keluarga agar jenasah almarhum bisa dipulangkan dan dimakamkan di tanah air.

“Sudah berhasil kita kroscek informasi dari temannya, memang benar Endro berada di Hospital Sibu Serawak Malaysia, dan sempat koma dan tadi meninggal dunia, untuk semua pengurusan dan biaya diusahakan akan dibantu pemberi kerja dan teman-temannya di sana,” kata Riki Orlando, Selasa (14/1/2025).

Sementara itu istri almarhum, Wiwit mengaku mendapat kabar setelah ditelepon oleh rekan kerja suaminya. Ia dikabari bahwa suaminya selama satu minggu sakit kritis dan sempat koma.

“Tadi saya dapat kabar bahwa pihak hospital menghubungi teman yang menolongnya bahwa pada hari Selasa pagi pukul 09.00 waktu Malaysia telah meninggal dunia,” kata Wiwit.

Mengeluh Sakit Perut

Wiwit mengatakan suaminya berangkat bekerja ke Malaysia pada September 2024 lalu. Terakhir kali suaminya menghubungi mengeluhkan perutnya yang sakit. Setelahnya ia tidak bisa dihubungi.

Tahu-tahu, Wiwit dikabari bahwa suaminya meninggal dunia. Ia pun shock mendengar kabar tersebut. Ditambah ia dikabari bahwa suaminya selama sepekan di rumah sakit tidak mendapat penananganan dikarenakan tidak ada penjamin pihak keluarga dan membutuhkan biaya perawatan.

Selain itu, ada desakan permintaan dari orang yang menghubungi keluarga, yang mana keluarga harus datang ke Hospital Sibu Malaysia.

Keluarga Wiwit pun kemudian minta tolong Pihak Desa Bulurejo serta berkoordinasi dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) untuk meminta bantuan.

“Dengan bantuan SBMI, pihak desa telah berkirim surat kepada Disnakertrans Banyuwangi dan P4MI Banyuwangi untuk meminta bantuan. Saat ini, masih berproses,” kata Kepala Desa Bulurejo, Widarto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya