Liputan6.com, Bangkalan - Peristiwa pencurian di sebuah toko kelontong, di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, bikin hati miris. Sebab, komplotan pencuri melibatkan seorang bocah usia sekolah dasar sebagai eksekutor.
Baca Juga
Advertisement
Ceritanya, Rabu (22/1) pagi, sekitar jam 08.00 WIB, seorang pria, sebut saja MM, datang ke toko untuk top up uang elektronik. Sembari menunggu pramuniaga menyelesaikan transfer, ia memilih tak masuk ke area dalam toko. MM hanya berdiri di teras tak jauh dari sepeda motor yang tengah terparkir.
Beberapa menit berselang, datang pembeli lain. Mereka tiga orang yang datang berboncengan satu sepeda motor. Satu diantaranya seorang bocah berusia antara 9 atau 10 tahun. "Dari tiga orang itu hanya satu yang belanja ke toko, hendak beli rokok, tetapi rokok yang dimau tidak ada," tutur Solihah, pramuniaga toko.
Modus
Lazimnya, seorang yang berbelanja akan masuk ke dalam toko dan kemudian menyebutkan barang yang akan dibeli ke pramuniaga. Namun, si pembeli kedua, seperti terlihat dari rekaman kamera pengawas toko, justru mengikuti jejak MM yaitu berdiri di teras mengambil posisi sejajar dengan MM.
Diduga, ini bagian dari modus pelaku agar pandangan korban MM ke sepeda motornya teralihkan. Sebab setelah itu, yang terjadi kemudian adalah si bocah turun dari motor dan kemudian dengan tenang mendekat ke sepeda motor korban yang menyimpan handphone di box bagian depan. Setalah memastikan korban tidak memperhatikan sepedanya, bocah itu dengan cepat mengambil handphone lalu menyelipkan di pinggangnya.
Advertisement
Terekam CCTV
Korban sendiri baru tersadar handphonenya telah tiada setiba di rumah. Dia kemudian kembali lagi ke toko karena menduga tertinggal saat belanja. Melihat korbannya kembali ke toko, komplotan pencuri itu cepat-cepat menyalakan motor dan bergegas pergi. Adapun korban, Setelah diberi tahu bahwa tak ada telepon genggam yang tertinggal dan karena tak ada pembeli lain saat itu, dia pun yakin handphonenya diambil ketiganya.
Menurut Solihah korban memutuskan mengejar pelaku, namun belum diketahui bagaimana endingnya, apakah terkejar atau tidak. Setelah peristiwa itu, pemilik toko memutuskan mengecek rekaman dua kamera pengawas yang dipasang dalam toko. dan mereka pun kaget ternyata handphone itu dicuri seorang bocah.
"Mas yang top up itu saya kenal saya sering belanja. Kalau yang tiga orang itu tidak kenal, mereka sepertinya baru pertama belanja di sini," kata Solihah.