Liputan6.com, Jakarta - Zakat fitrah, kewajiban bagi setiap muslim yang mampu sebelum merayakan Idulfitri, memiliki peran ganda; membersihkan diri dari kesalahan selama Ramadhan dan membantu sesama yang membutuhkan. Dilakukan menjelang perayaan Idulfitri, zakat fitrah ini disalurkan kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa untuk meringankan beban ekonomi mereka, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar umat muslim. Kewajiban ini berdasarkan Al-Quran dan Hadits, menekankan pentingnya kepedulian sosial dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban agama, melainkan juga ibadah yang memiliki manfaat spiritual dan sosial. Bagi yang membayar (muzakki), zakat fitrah menyucikan diri dan melengkapi ibadah puasa Ramadhan. Sementara bagi penerima (mustahik), zakat fitrah membantu memenuhi kebutuhan pokok, terutama saat Idulfitri. Dengan demikian, zakat fitrah berperan penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan memperkuat persatuan umat.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, menunaikan zakat fitrah juga mendidik umat Islam untuk memiliki rasa kepedulian, berbagi, dan berinfak kepada sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya solidaritas dan persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda, "Cukupilah kebutuhaan (Fakirmiskin), agar mereka tidak meminta pada Hari Raya Idulfitri." (Sunan Daruqutni:67). Melalui zakat fitrah, kita dapat meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Advertisement
Fungsi Utama Zakat Fitrah
Zakat fitrah memiliki beberapa fungsi penting dalam Islam, antara lain:
- Mensucikan Diri: Membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan kecil selama Ramadhan.
- Melengkapi Ibadah Puasa: Menyempurnakan amal ibadah dan meningkatkan penerimaan ibadah puasa.
- Memberikan Bantuan kepada Fakir Miskin: Membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperkuat kesejahteraan masyarakat.
- Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan: Mendidik umat Islam untuk peduli dan berbagi kepada sesama, memperkuat ikatan persaudaraan.
- Menyempurnakan Iman dan Taqwa: Bentuk ketaatan kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
- Menjaga Kestabilan Sosial: Mengurangi kesenjangan ekonomi dan membantu mereka yang membutuhkan.
Selain fungsi-fungsi di atas, zakat fitrah juga memiliki berbagai manfaat lain, seperti membersihkan jiwa dari sifat buruk, meningkatkan rasa syukur, mempererat hubungan sosial, memenuhi kebutuhan mustahik, meningkatkan keberkahan harta, mendidik jiwa berderma, mensucikan puasa, dan meningkatkan keimanan. Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerimanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60.
Advertisement
Pengelolaan Zakat Fitrah di Era Modern
Di era modern, pengelolaan zakat fitrah menghadapi tantangan dan peluang baru. Digitalisasi, transparansi, dan optimalisasi distribusi menjadi fokus utama untuk meningkatkan efektivitas. Tujuannya agar manfaat zakat fitrah dapat dirasakan lebih luas dan merata, khususnya oleh kaum dhuafa. Inovasi dalam pengelolaan zakat fitrah sangat penting untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran dan memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat.
Pertanyaan seputar zakat fitrah sering muncul, misalnya bolehkah dibayar dengan uang, kapan waktu terbaik membayarnya, apakah anak kecil wajib membayar, dan bolehkah diberikan langsung kepada mustahik. Mayoritas ulama memperbolehkan pembayaran dengan uang senilai bahan pokok, pembayaran sebelum Idulfitri dianjurkan, anak kecil diwakilkan orang tua/wali, dan penyaluran melalui amil zakat resmi lebih dianjurkan untuk memastikan distribusi yang merata dan tepat sasaran. Zakat fitrah hanya diperuntukkan bagi umat muslim.
