Waspada, Lingkar Perut Besar Tingkatkan Risiko Diabetes, Jantung, dan Stroke

Lingkar perut merupakan salah satu parameter kesehatan yang sering diabaikan. Padahal, memiliki peran krusial dalam menilai risiko penyakit kronis.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 26 Mar 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 07:00 WIB
mengukur lingkar pinggang
ilustrasi perut rata diet/Photo by Bill Oxford on Unsplash... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lingkar perut dapat menjadi indikator penting untuk memprediksi risiko tiga penyakit utama, yaitu diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Semakin besar lingkar perut seseorang, semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit-penyakit tersebut.

Lingkar perut merupakan salah satu parameter kesehatan yang sering diabaikan. Padahal, memiliki peran krusial dalam menilai risiko penyakit kronis.

Mengutip dari laman who, lingkar perut yang melebihi batas normal dapat menjadi tanda penumpukan lemak visceral, yaitu lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam perut. Lemak jenis ini dinilai lebih berbahaya dibandingkan lemak subkutan yang terletak di bawah kulit karena dapat memengaruhi fungsi organ dan memicu peradangan kronis.

Batas normal lingkar perut yang direkomendasikan berbeda antara pria dan wanita. Untuk pria, lingkar perut dianggap normal jika kurang dari 90 cm, sedangkan untuk wanita, batas normalnya adalah kurang dari 80 cm.

Jika lingkar perut melebihi angka tersebut, risiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 meningkat. Hal ini terjadi karena lemak visceral dapat mengganggu sensitivitas insulin, yang pada akhirnya memicu peningkatan kadar gula darah.

Selain diabetes, lingkar perut yang besar juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Lemak visceral dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah dengan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang berpotensi menyumbat aliran darah ke jantung. Akibatnya, risiko serangan jantung dan penyakit jantung koroner menjadi lebih tinggi.

Stroke juga menjadi ancaman bagi orang dengan lingkar perut yang besar. Penelitian menunjukkan bahwa lemak visceral dapat memicu tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko utama stroke.

Selain itu, lemak berlebih di perut dapat memicu peradangan sistemik yang berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah, yang turut meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya