Program MP3EI Masih Dukung Sektor Saham Konstruksi

PT Bahana Securities menyatakan, pemerintahan baru diharapkan dapat mendorong infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Apr 2014, 13:53 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2014, 13:53 WIB
Ilustrasi Proyek Konstruksi
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan hasil pemilihan umum (Pemilu) legislatif tidak sesuai harapan pelaku pasar saham berdampak ke pasar modal.

Tengok saja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 155,67 poin (3,16%) ke level 4.765,72 pada perdagangan saham Kamis 10 April 2014. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 1,45 triliun dalam satu hari.

Berdasarkan sektoral saham, sejumlah sektor saham mencatatkan penurunan tajam. Sektor saham properti melemah tajam sekitar 6,47% dan sektor saham infrastruktur turun 2,44%. Selain itu, penurunan sektor saham terbesar yaitu sektor saham industri dasar melemah 5,55% dan sektor saham aneka industri turun 5,53%.

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menilai, penurunan sektor saham properti dan konstruksi karena aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Hal itu mengingat sektor saham properti dan konstruksi telah naik signifikan sepanjang 2014.

Berdasarkan riset PT Bahana Securities, hasil pemilu tidak sesuai harapan itu membuat kemungkinan posisi pemerintahan akan menjadi lemah sehingga membutuhkan reformasi dan kebijakan kuat.

Oleh karena karena itu, PT Bahana Securities mendowngrade sejumlah saham konstruksi. Saham-saham itu antara lain PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

PT Bahana Securities menetapkan target harga saham PT Wijaya Karya Tbk di level Rp 2.250 per saham. Harga itu termasuk premium, mengingat perusahaan konstruksi BUMN ini memiliki portofolio bisnis terintegrasi dan terdiversifikasi.

Selain itu, WIKA memiliki exposure di engineering, procurement and construction (EPC), dan bisnis properti. "Akan tetapi potensial naik minimal 6% untuk target harga baru maka kami merekomendasikan HOLD saham WIKA," tulis riset PT Bahana Securities, Jumat (11/4/2014).

Lalu PT Bahana Securities juga merekomendasikan HOLD untuk saham PT PP Tbk. "Target harga saham PTPP Rp 1.650 sejalan dengan rata-rata harga saham 16,5x pada 2014. Ada potensial kemungkinan turun 3%," tulis riset tersebut.

Untuk saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bahana Securities memotong rating menjadi HOLD dengan potensi kenaikan terbatas. Target harga saham PT Waskita Karya Tbk di kisaran Rp 710 per saham sejalan dengan rata-rata harga saham pada 2014.

Saham PT Adhi Karya Tbk mendapatkan rekomendasi buy. PT Bahana Securities melihat kenaikan harga saham mencapai 16% dengan target harga Rp 3.300 per saham.

Adapun PT Bahana Securities mengurangi saham PT Total Bangun Persada Tbk dengan target harga Rp 700 per saham dengan potensial turun 13%.

Faktor Pendorong Sektor Saham Konstruksi

Meski demikian, PT Bahana Securities tetap positif untuk sektor konstruksi dalam jangka panjang. Hal itu ditunjang dari program masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) pada 2011-2025 dengan investasi sekitar Rp 1.786 triliun untuk infrastruktur.

"Siapa pun presidennya diharapkan dapat merealisasikan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tulis riset PT Bahana Securities.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya