`Twitter` China Raih US$ 285 Juta dari IPO

Harga saham perdana Weibo Corp, salah satu media sosial di China di kisaran US$ 17, yang merupakan batas bawah harga saham perdana.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Apr 2014, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2014, 12:30 WIB
Ilustrasi IPO
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, New York - Weibo Corp, salah satu media sosial di China yang dimiliki Sina Corp dan Alibaba Grourp Holdings Ltd meraih dana sekitar US$ 285,6 juta atau sekitar Rp 3,26 triliun (kurs Rp 11.431 per dolar Amerika Serikat) dari hasil penawaran saham perdana di Amerika Serikat (AS).

Harga saham yang ditetapkan di kisaran US$ 17 per saham dari kisaran harga yang ditawarkan US$ 17- US$ 19. Weibo menjual 16,8 juta saham kelas A American Depositary. Perseroan yang berbasis di Beijing ini mendaftarkan saham di bursa saham Nasdaq dengan thicker saham WB.

Goldman Sachs Group Inc dan Credit Suisse Group AG bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi efek. Dalam pengajuan penawaran saham perdana, Weibo seperti Twitter Inc mencatatkan penurunan pendapatan dari iklan sebesar 79%. Selain itu, perseroan membukukan kerugian dalam tiga tahun terakhir.

"Investor memiliki banyak kekhawatiran tentang Weibo terutama menghadapi persaingan semakin ketat. Pasar juga dalam keadaan relatif lemah," tutur  You Na, Analis ICBC International Research Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (17/4/2014).

Weibo termasuk salah satu dari tujuh perusahaan China yang mencari modal di AS pada 2014. Selain Weibo, perusahaan China yang IPO seperti Tarena International Inc dan IKang Healthcare Group Inc telah turun di bawah harga penawaran mereka. Weibo didirikan pada 2010 dengan pengguna sekitar 129,1 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya