Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 1,36 triliun pada kuartal I 2014. Perolehan laba ini turun tipis 4,9% dari realisasi kuartal I 2013 sebesar Rp 1,43 triliun.
Meski laba turun, penjualan bersih perseroan naik 15,17% menjadi Rp 8,72 triliun pada kuartal I 2014. Harga pokok penjualan naik menjadi Rp 4,51 triliun pada kuartal I 2014. Perseroan pun mencatatkan laba kotor naik 8,41% menjadi Rp 4,2 triliun pada tiga bulan pertama 2014.
Kenaikan sejumlah beban mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan consumer goods ini pada awal 2014. Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/4/2014), perseroan mencatatkan beban pemasaran dan penjualan naik 10,62% menjadi Rp 1,67 triliun. Beban umum naik 35,46% menjadi Rp 668,53 juta pada kuartal I 2014.
Advertisement
Dengan kenaikan beban itu membuat laba usaha turun tipis 3,38% menjadi Rp 1,86 triliun hingga tiga bulan pertana 2014. Melihat kinerja itu, laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 178 pada kuartal I 2014.
Perseroan menurunkan liabilitas sebesar 4,34% menjadi Rp 8,69 triliun pada 31 Maret 2014 dari periode 31 Maret 2013 sebesar Rp 9,09 triliun.Ekuitas naik menjadi Rp 5,61 triliun pada 31 Maret 2014. Perseroan mengantongi kas sebesar Rp 387,87 juta pada 31 Maret 2014.
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, saham UNVR turun 2,25% ke level Rp 29.300 per saham dengan nilai transaksi Rp 71,3 miliar.