BRI Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi di Kuartal I

Empat emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendulang laba bersih mencapai Rp 13,72 triliun selama tiga bulan pertama 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2014, 10:00 WIB
BRI
BRI (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Empat emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan kinerja cukup baik selama kuartal I 2014. Dari empat bank BUMN itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak pertumbuhan tertinggi di antara empat bank BUMN.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan kinerja laba naik sekitar 16,7% menjadi Rp 5,93 triliun selama kuartal I 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 5,08 triliun. Kenaikan laba perseroan diikuti kenaikan pendapatan sebesar 25,02% menjadi Rp 12,4 triliun.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menilai, penyaluran kredit BBRI mencapai 19% selama kuartal I 2014 menopang pertumbuhan kinerja pada kuartal I 2014. Total penyaluran kredit perseroan sekitar Rp 470,02 triliun.

Kemudian bank BUMN yang mencatatkan kinerja tertinggi yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak laba naik 15,6% menjadi Rp 2,39 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2014. Pendapatan perseroan naik 23,24% menjadi Rp 5,28 triliun pada kuartal I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,29 triliun.

Berdasarkan riset PT Bahana Securities, kinerja BNI masih sesuai harapan, dan di atas konsensus. Kredit BNI naik 23,3% selama kuartal I 2014. Penyaluran kredit korporasi dan usaha menengah tumbuh 33% year on year.

PT Bahana Securities memproyeksikan BNI akan menghadapi tantangan pada tahun ini tetapi masih dapat dikendalikan. BNI sepertinya akan agresif untuk mengubah bunga deposito untuk mendukung ekspansi kredit.

"Kami rekomendasikan maintain buy dengan target harga Rp 5.700. Saat ini PBV (price book value) BNI di kisaran 1,9x atau 30% diskon dari rata-rata PBV industri 2,7x," tulis riset PT Bahana Securities.

Lalu PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan kinerja pendapatan tumbuh 20,45% menjadi Rp 8,98 triliun selama kuartal I 2014. Lalu laba bersih naik 14,7% menjadi Rp 5,12 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,46 triliun.

Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan pertumbuhan kinerja naik tipis sepanjang tiga bulan pertama 2014. Laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk naik tipis 2,23% menjadi Rp 341,1 miliar pada kuartal I 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 333,71 miliar.

Pendapatan perseroan naik 13,14% menjadi Rp 1,44 triliun selama kuartal I 2014. Perseroan mengalami penurunan net interest margin (NIM) 5% sepanjang tiga bulan pertama 2014 dari periode sama tahun sebelumnya 5,4%. Hal itu dikarenakan biaya pendanaan tinggi. Akan tetapi, penyaluran kredit perseroan tumbuh 20,2% year on year pada kuartal I 2014.

"Kami mendowngrade saham BTN menjadi hold dengan target harga Rp 1.270," tulis riset PT Bahana Securities.

Akan tetapi, Analis PT OSO Securities, Andri Goklas mengungkapkan, kinerja emiten bank relatif baik itu belum memperhitungkan kenaikan suku bunga acuan pada 2013. "Biasanya dampak kenaikan suku bunga baru terasa delapan hingga sembilan bulan," tutur Andri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya