Golden Plantation Tawarkan 21% Saham ke Publik

Perseroan akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 800 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 pada akhir 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Nov 2014, 12:31 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2014, 12:31 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir tahun 2014, penawaran saham perdana ke publik/initial public offering (IPO) semakin ramai. Kini, anak usaha TPS Food yaitu PT Golden Plantation Tbk, perusahaan perkebunan kelapa sawit ini akan melepas saham ke publik.

Perseroan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 800 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 atau sebanyak-banyaknya 21,82 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Mengutip dari keterangan yang diterbitkan Senin (24/11/2014), perseroan juga akan mengalokasikan saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 80 juta saham atau 10 persen dari saham yang ditawarkan untuk program alokasi saham karyawan (employee stock allocation/ESA).

Sebagai pemanis, perseroan juga menawarkan waran sebanyak 1 miliar waran seri I atau sebanyak-banyaknya 35 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh lima waran.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk mengakuisisi perusahaan PT Bailangu Capital dan PT Persada Alam hijau serta modal belanja modal untuk pengembangan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit. Sedangkan dana hasil waran dipakai untuk modal kerja dan entitas anak.

"Dana yang diincar kurang lebih Rp 200 miliar plus waran yang nantinya akan ditebus akan menambah Rp 300 miliar," ujar Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Sjambiri, saat dihubungi Liputan6.com.

Perusahaan memilih menggelar IPO mengingat perkebunan merupakan bisnis dengan long term cashflow untuk menunjang ekspansi perseroan.

"Kalau ingin tumbuh dan menjadi besar memang tidak bisa selalu dipinjam harus ada modal sendiri," kata Sjambiri.

Sementara itu, bila tidak go public maka modal sendiri harus berasal dari TPF Food. Sedangkan TPS Food di bisnis makanan juga terus berkembang. Sjambiri menambahkan, cara mendapatkan modal baru di luar TPS Food lewat IPO dengan harapan jumlah lahan tertanam mencapai 70 ribu hektar (ha) pada 2018.

Untuk melakukan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT CIMB Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pemegang saham perseroan sebelum IPO antara lain TPS Food sebesar 99,99 persen dan sisanya Stefanus Joko Mogoginta sebesar 0,0003 persen.

Hingga Juni 2014, perseroan mencatatkan laba setelah pajak penghasilan sebesar Rp 6 miliar dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,54 miliar. Penjualan bersih naik menjadi Rp 55,41 miliar hingga Juni 2014 dari periode sama tahun sebelumnya 22,59 miliar. Total aset perseroan mencapai Rp 1,17 triliun hingga 30 Juni 2014 dari posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp 1,10 triliun.

Jadwal IPO perseroan antara lain masa penawaran awal pada 24 November-2 Desember 2014. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Desember 2014, masa penawaran pada 15-17 Desember 2014, penjatahan pada 19 Desember 2014, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 22 Desember 2014.

Sementara itu pencatatan saham dan waran seri I pada 23 Desember 2014. Periode akhir perdagangan waran seri I di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Desember 2014 dan pasar tunai pada 19 Desember 2014. Untuk periode awal pelaksanaan waran seri I pada 23 Desember 2015. Untuk masa akhir berlaku waran seri I pada 21 Desember 2018. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya