Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Tersungkur di Zona Merah

Sejalan dengan pelemahan di Bursa Asia, IHSG dibuka melemah pada perdagangan Senin (29/6/2015).

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Jun 2015, 09:12 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 09:12 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan pelemahan di Bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Senin (29/6/2015).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG langsung turun 26,772 poin (0,54 persen) ke level 4.896,233. Sedangkan Indeks LQ45 turun 6,840 poin (0,81 persen) ke level 835,526.

Saat pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG melanjutkan pelemahan 40.01 poin (0,81 persen) ke level 4.882,991. Indeks saham LQ45 anjlok 1,13 persen ke level 831,87. Sebanyak 97 saham menekan IHSG, sedangkan 42 saham stagnan. Hanya 12 saham yang sanggup menghijau

Bursa saham Asia merosot di awal pekan perdagangan saham seiring investor sementara memilih investasi lebih aman. Hal itu lantaran Yunani akan keluar dari zona Euro.

Indeks saham MSCI Asia Pacific melemah 1 persen seiring 460 saham jatuh sedangkan hanya enam saham yang menguat. Pelemahan indeks saham acuan regional ini didorong dari indeks saham Jepang Topix tergelincir 2,7 persen dipicu Yen menguat.

Pelemahan indeks saham juga diikuti indeks saham Australia susut 0,7 persen. Diikuti indeks saham Selandia Baru melemah 0,9 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,6 persen.

Pagi ini, IHSG diperdagangkan pada level tertinggi 4.896,59 dan terendah 4.867,997. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.219 kali dengan volume perdagangan saham 145,052 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 151,688 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor tersungkur di zona merah dengan pelemahan tertinggi di sektor kontruksi yang meleamh 1,57 persen, infrastruktur 1,49 persen industrin dasar 1,29 persen,

Pelemahan IHSG pada pembukaan pagi ini akibat aksi jual yang dilakukan investor lokal yang mencapai Rp 137,1 miliar dan asing Rp 47,1 miliar.

Saham-saham yang menekan IHSG yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk  (ICBP).

Sedangkan saham-saham yang sanggup menguat yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR),  PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) dan  PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII)

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, sentimen Yunani bakal membayangi gerak indeks saham pada hari ini. Hal itu lantaran tidak terjadi kesepakatan antara Yunani dengan para kreditor internasional akhir pekan lalu. Apalagi pemerintah Yunani bakal melakukan referendum soal proposal kreditor pada 5 Juli 2015.

"Saya kira ini pengaruh Eropa. Efek dominan, kalau Yunani keluar Euro pasti depresiasi," kata dia kepada Liputan6.com.

Dari dalam negeri, dia menuturkan belum ada sentimen yang positif. Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk tetapkan suku bunga acuan sebesar 7,5 persen. "Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) tetap 7,5 persen jadi tidak ada berita signifikan," ujar Oktavianus.

Dia mengatakan, saat ini gerak IHSG menunggu rilis data makro ekonomi yang diharapkan dapat mendorong kinerjanya. Pekan ini, dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.826-4.854. Kemudian resistance pada level 4.992-5.002.

Kepala Riset  NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan pada rentang support 4.885-4.950 dan resistance 4.965-5.000. Reza mengatakan, IHSG cenderung tertekan lantaran belum ada sentimen yang positif mendorong indeks saham.

(Ndw/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya