Reshuffle Kabinet Mampu Dorong IHSG ke Level 4.513,17

Tercatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 27 miliar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Agu 2015, 09:16 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 09:16 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Sejumlah orang mengamati Papan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif mengikuti pergerakan bursa saham Asia dan global pada awal sesi perdagangan saham Kamis, 13 Agustus 2015 ini. Reshuffle kabinet mampu mendorong gerak IHSG namun sentimen Yuan masih memberikan tekanan.

Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 29,26 poin (0,75 persen) ke level 4.513,17. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,07 persen ke level 760,81. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau di awal sesi.

Ada sebanyak 79 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Sedangkan 15 saham melemah dan 41 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.524,57 dan terendah 4.481,27.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.267 kali dengan volume perdagangan 122,27 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 152,85 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak di zona hijau. Sektor saham tambang menguat 0,76 persen, sektor saham aneka industri naik 1,15 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,96 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jualnya. Tercatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 27 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 27 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham UNIT naik 17,31 persen ke level Rp 305 per saham, saham DART mendaki 16,13 persen ke level Rp 720 per saham, dan saham POLY mendaki 10,26 persen ke level Rp 86 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BRAM turun 22,22 persen menjadi Rp 2.800 per saham, saham IKAI tergelincir 17,48 persen ke level Rp 85 dan saham GPRA melemah 6,54 persen menjadi Rp 243 per saham.

Sementara itu, Bursa Asia juga dibuka menguat tipis. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen, mengikuti pemulihan yang terjadi pada Wall Street.

Indeks Saham Nikkei Jepang juga menguat 0,3 persen. Indeks Jepang mencoba untuk bangkit setelah keluarnya angka ekonomi mengenai belanja modal yang tidak begitu baik.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG terus menembus level support dengan menguji level 4.424. IHSG berpotensi menguat secara teknikal akan tetapi harus menyentuh level level 4.649 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. "Target resistance yang perlu digapai berada di level 4.649 agar dapat mengembalikan kekuatan naik IHSG," kata William.

Analis PT BNI Securities,  Richard Jerry menjelaskan, aksi reshuffle kabinet untuk memperbaiki kinerja ekonomi sepertinya belum menjadi sentimen positif untuk pasar pada perdagangan kemarin. Asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 763,77 miliar, sedangkan investor lokal mencatatkan net buy sebesar Rp 770 miliar. Namun pada pagi ini aksi reshuffle kabinet telah memberikan dorongan sedikit kepada IHSG.

"Hari ini, indeks berpeluang bergerak konsolidasi disusul sentimen terhadap nilai tukar dan belum adanya katalis positif dari pasar domestik," jelasnya. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya