Rupiah Tertekan Seret IHSG Melemah Tipis

Sebanyak 152 saham melemah sehingga menyeret IHSG turun tipis 3,03 poin ke level 4.497 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Nov 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 16:15 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju[ Indeks Harga Saham Gabungan](Aksi Beli Asing Dorong IHSG Menguat ke Level 4.515,68 "") (IHSG) bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu dipicu nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (18/11/2015), IHSG melemah tipis 3,03 poin atau 0,07 persen ke level 4.497,91. Indeks saham LQ45 naik 0,31 persen ke level 773,36. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 152 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 98 saham menghijau sehingga menahan IHSG turun lebih dalam. 88 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham masih belum ramai hingga kini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 188.105 kali dengan volume perdagangan 3,37 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,25 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 0,08 persen, sektor saham industri dasar menguat 1,23 persen, sektor saham aneka industri menanjak 0,47 persen, dan sektor saham infrastruktur naik 1,54 persen, dan memimpin penguatan sektor saham.

Sedangkan sektor saham konstruksi dan perkebunan susut 0,70 persen, ditambah sektor saham perdagangan melemah 0,89 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual dan beli sama-sama kuat masing-masing Rp 2 triliun. Demikian juga pemodal lokal, dengan transaksi beli dan jual sekitar Rp 2,4 triliun.Saham-saham yang menguat antara lain saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk naik 11,49 persen, saham MPPA mendaki 5,19 persen ke level Rp 2.025 per saham, dan saham PTBA menanjak 3,38 persen ke level Rp 6.125 per saham.

Saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham CTRA melemah 4,17 persen ke level Rp 1.265 per saham, saham ASRI susut 2,99 persen ke level Rp 325 per saham, dan saham MYRX tergelincir 2,22 persen ke level Rp 660 per saham.

Bursa saham Asia pun cenderung bervariasi pada perdagangan saham hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,09 persen ke level 19.649, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,34 persen ke level 22.188, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,87 persen ke level 2.891,48. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai 13.801.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG cenderung konsolidasi pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu seiring tekanan dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). William juga menilai, dampak suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,5 persen tidak terlalu mempengaruhi IHSG.

"Dari global, pergerakan Wall Street juga tipis. Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan bank sentral AS," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Saat ditanya mengenai transaksi harian saham cenderung sepi, William menilai hal itu terjadi lantaran pelaku pasar cenderung wait and see karena pergerakan bursa saham tak pasti. (Ahm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya