Dana Investor Asing Keluar Tembus Rp 22 Triliun di Pasar Modal

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 12,11 persen ke level 4.593 pada penutupan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Des 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 18:30 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung melemah, terutama di semester II 2015. Sentimen internal dan eksternal mempengaruhi laju IHSG.

IHSG turun sekitar 12,11 persen ke level 4.593 pada penutupan perdagangan saham 30 Desember 2015 dari posisi penutupan perdagangan 2014 di level 5.226,96. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di kisaran 5.518 pada 31 Maret 2015 dan terendah 4.120 pada 28 September 2015.

Tekanan IHSG pun juga dipicu dari aksi jual investor asing. Tercatat aliran dana investor asing keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 22 triliun pada 2015.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda, mengatakan ada sejumlah faktor yang mendorong aksi jual terjadi di pasar modal Indonesia. Pertama, harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia seiring pemerintahan baru tak sesuai realisasinya.

"Pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan hingga menyentuh level 4,7 persen. Ini menurunkan kinerja emiten di pasar modal Indonesia," ujar Thendra saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (30/12/2015).

Kedua, Thendra mengatakan, kinerja emiten di pasar modal Indonesia mengalami penurunan, terutama di sektor perbankan, telekomunikasi, dan lainnya.

Ketiga, Thendra menuturkan intervensi pemerintah terhadap harga semen, gas, dan obat juga mempengaruhi persepsi investor. "Dengan melihat kondisi itu penjualan oleh investor asing mencapai Rp 22 triliun," kata Thendra.

Sebagai informasi, terkoreksinya IHSG juga berdampak pada kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 7,29 persen dari Rp 5.228,04 triliun menjadi Rp 4.846,73 pada 2015. Aktivitas transaksi saham harian melemah 3,99 persen menjadi Rp 5,77 triliun per hari dari sebelumnya Rp 6,01 triliun per hari.

Selain itu, bursa saham regional juga tertekan. Bursa Singapura (STI) juga jatuh sebanyak 14,71 persen ke level 2.888,22. Bursa Thailand susut 14,28 persen ke 1.283,78. Kemudian bursa saham Hongkong (HSI) turun 6,80 persen ke level 21.999,62. (Ahm/Igw)**

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya