Hadapi MEA, BEI Fokus Perkuat Pasar Modal Indonesia

BEI belum akan ikut serta dalam integrasi bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara karena akan fokus terlebih dahulu dengan program internal.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Jan 2016, 17:58 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2016, 17:58 WIB
20160118-Bursa Efek Indonesia-Jakarta
Direktur Utama Tito Sulistio (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait respon BEI Terhadap Terorisme , di BEI, Jakarta, Senin (18/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), otoritas pasar modal Indonesia akan fokus terhadap pengembangan internal terlebih dahulu. Serangkaian program pengembangan telah disiapkan dan dijalankan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) agar pasar modal Indonesia dapat bersaing dengan pasar modal di negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, prinsip dasar MEA yang merupakan pasar bebas mengharuskan seluruh stakeholders siap demi memenangkan persaingan dengan negara lain. Menurutnya BEI belum akan ikut serta dalam integrasi bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara karena akan fokus terlebih dahulu dengan program-program pengembangan seperti meningkatkan jumlah emiten maupun jumlah investor di pasar modal Indonesia.

"Kami ingin agar pasar modal Indonesia setara terlebih dahulu dengan pasar modal di kawasan Asia Tenggara yang telah maju. Jika pasar modal Indonesia sudah besar, baru kami ikut (dalam integrasi bursa ASEAN)," ujar Tito dalam acara seleksi calon tenaga profesional pasar di pasar modal, di Gedung BEI, Sabtu (23/1/2016).

Selain penambahan jumlah emiten dan investor, lanjut Tito, salah satu strategi mengembangkan pasar modal Indonesia adalah dengan mencari tenaga profesional di pasar modal yang memiliki etika maupun logika yang baik. Hal inilah yang menjadi dasar bagi tiga lembaga Self Regulatory Organization (SRO) menyelenggarakan Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP).

"Kami ingin menjadi bursa yang terbaik di Asia, dan salah satu strateginya adalah dengan mencari staf yang terbaik untuk memenangkan persaingannya," tambah Tito.

CMP-DP merupakan program seleksi bagi calon tenaga profesional di pasar modal yang telah diluncurkan dalam pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2015 pada 9 November 2015 lalu.

Proses seleksi CMP-DP sendiri saat ini sudah memasuki tahap kedua yang mana telah terpilih 170 peserta dari 4.200 pelamar dari seluruh Indonesia untuk mengikuti tes yang meliputi Focus Group Discussion (FGD) dan Psikotes.

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran potensi kandidat dan kompetensi-kompetensi yang diperlukan agar dapat sukses di pekerjaan mereka nantinya. Kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai gambaran karakter kepribadian dari calon peserta dan kesesuaian dengan tuntutan pekerjaan yang ada di SRO.

Calon kandidat yang lulus seleksi tahap kedua akan diwawancara jajaran direksi SRO sampai dengan terpilih sekitar 30 orang terbaik yang akan mengikuti 12 bulan program pengembangan dan 6 bulan on the job training. Nantinya setiap lulusan CMP-DP akan ditempatkan untuk bekerja di tiga lembaga SRO dan afiliasinya.

Apresiasi Peserta

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, mengapresiasi upaya dari para peserta yang telah sampai ke dalam tahap kedua. Menurutnya, daftar seluruh peserta yang telah lolos ke seleksi tahap kedua ini akan dipromosikan kepada Perusahaan Efek Anggota Bursa.

Alpino berharap proses pembelajaran bagi seluruh peserta yang telah mengikuti tes seleksi CMP-DP akan terus berlanjut. Ia juga menganjurkan kepada para peserta yang tidak lolos seleksi untuk menjadi investor di BEI untuk mengetahui secara detil informasi sehingga dapat mengaplikasikan seluruh ilmunya di pasar modal.

"Jika seluruh peserta yang mengikuti tes ini mau terus belajar maka pasti akan mencapai masa depan yang lebih baik," imbuh Alpino. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya