IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan, Awasi Delapan Saham Ini

Harga minyak dunia stabil dan BI Rate turun jadi 7 persen akan mempengaruhi laju IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Feb 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 07:20 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aliran dana investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia dan BI Rate turun menjadi 7 persen akan mengangkat IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG terlihat mulai akan beranjak dari fase konsolidasi. Hal ini tercermin dari level kuat support 4.710 yang lolos uji dalam rentang beberapa waktu.

Level support saat ini berada di level 4.733 dan target resistance berada di level 4.821 yang wajib ditembus untuk kembali memperkuat pola uptren jangka pendek.

"Potensi kenaikan masih terlihat cukup kuat, terlihat dari mulai stabilnya gejolak harga minyak dan masih berlangsungnya aliran dana hingga kini. BI Rate turun 0,25 persen juga menunjukkan kondisi ekonomi masih cukup terjaga," jelas William dalam ulasannya, Jumat (19/2/2016).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan, pihaknya melihat sentimen positif dari harapan perbaikan ekonomi mulai terdiskon oleh aksi pelaku pasar yang menahan koreksi IHSG untuk tembus di bawah 4.720.

Karena itu, level support untuk mendukung reli dengan misi mempertahankan level psikologis resistance berikutnya di 4.800.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.720-4.630-4.570 dan resistance 4.870-4.970-5.125," kata dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT PP Tbk (PTPP).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Alam Sutera Tbk (ASRI) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, ada perbaikan jangka pendek dan menengah bagi emiten properti ini yang dapat digunakan sebagai akumulasi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendek dan menengah berikutnya ke level Rp 375.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di level Rp 365, level kedua Rp 358 dan cut loss point Rp 352. (Ahm/Igw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya