Data Cadangan Devisa Dorong Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkannya penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (7/6/2016).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Jun 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 06:20 WIB
20151230-Penutupan Perdagangan Bursa 2015, Pegawai BEI Tiup Terompet
Pegawai mengenakan topi dan meniupkan trompet usai penutupan perdagangan saham tahun 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan 2015 ditutup hari ini‎. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkannya penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (7/6/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG sedang dalam tren penguatan.

Pada ‎perdagangan saham kemarin (6/6/2016), IHSG ditutup menguat naik 42,10 poin (0,87 persen) ke level 4.896,03. Penguatan IHSG didorong oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Penguatan IHSG senada dengan naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terbesar sejak Oktober tahun lalu," kata dia.

Dia mengatakan, pergerakan IHSG juga didorong oleh harapan pelaku pasar terhadap data penjualan mobil yang membaik.‎ Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di support 4.850 dan resistance 4.920.

Senada Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak menguat. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh data cadangan devisa yang diperkirakan masih positif.

"Data perekonomian cadangan devisa yang disinyalir masih dalam tahapan stabil akan turut menjaga kestabilan arah market," kata dia.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.821 dan resistance 4.913.

William merekomendasikan, ‎PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya