Obligasi Pelindo I Kebanjiran Permintaan

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 1 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jun 2016, 15:46 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 15:46 WIB
Pemudik tiba di Pelabuhan Belawan dengan menaiki kapal Ciremai, di Medan, Sumut. (ANTARA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 1 triliun. Penerbitan obligasi ini mendapat sambutan positif dari investor yang tercermin dari permintaan yang melebihi dari target.

Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, pada penawaran umum obligasi pada 18 Mei 2016 lalu, perseroan menargetkan bisa mengumpulkan dana Rp 1 triliun. Namun ternyata, obligasi tersebut mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 7,5 kali lipat. 

"Menurut saya, ini hasil kolaborasi yang bagus antara Pelindo I dengan Mandiri Sekuritas,” ujar Bambang dalam keterangannya, Rabu (22/6/2016).

Bambang menuturkan, meski obligasi tersebut diluncurkan di dalam negeri, namun berdasarkan informasi yang ia terima dari penjamin pelaksana emisi efek, PT Mandiri Sekuritas, dari penjatahan, ada investor asing dari Singapura yang ikut membeli. “Sebetulnya market yang ingin membeli itu besar sekali, jadi saya bingung melakukan penjatahan,” tambahnya.

Dalam penerbitan obligasi itu, Pelindo I juga memperoleh pemeringkatan AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia. Adapun obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan.

Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada 21 September 2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo tergantung masing-masing seri obligasi.

Obligasi yang ditawarkan Pelindo I terdiri dari empat seri, yaitu Seri A, dengan jangka waktu 3 tahun, Seri B dengan jangka waktu 5 tahun, Seri C dengan jangka waktu 7 tahun dan Seri D dengan jangka waktu 10 tahun.

Obligasi yang mereka terbitkan, menurut Bambang, lebih banyak komposisi dari sisi korporasi, yakni 80 persen, dan retail 20 persen. “Porsi ritel tetap diberikan karena sebetulnya semakin banyak yang membeli obligasi, maka ketika melakukan penawaran umum berkelanjutan akan semakin bagus. Jadi kami punya landasan yang cukup bervariasi,” tutur Bambang.

Melihat minat investor cukup besar untuk membeli obligasi, Pelindo I berencana untuk kembali menerbitkan obligasi tahun depan. “Pasti, tahun depan, mungkin kami targetkan paling lambat kuartal 2, nilainya sekitar 2 triliun lagi,” kata Bambang.‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya