BEI Bakal Investigasi Transaksi Saham Sampoerna

BEI meragukan rumor adanya kesalahan perdagangan (trading error) pada transaksi saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Agu 2016, 11:50 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 11:50 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meragukan rumor adanya kesalahan perdagangan (trading error) pada transaksi saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Aksi jual saham HMSP pada penutup pekan lalu membuat perusahaan berkapitalisasi terbesar itu turun di posisi ke dua setelah cukup lama menempati posisi teratas. 

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengaku ragu bahwa terjadi kesalahan memasukkan data perdagangan saham HMPS yang dilakukan oleh broker pada Jumat lalu. Keraguan Hamdi muncul karena kesalahan memasukkan data terjadi pada dua broker yang berbeda.

"‎Masa trading error dua broker yang beda. Salah satu broker mungkin," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Sebagaimana diketahui, salah satu broker yang menfasilitasi perdagangan saham HMSP pada Jumat kemarin adalah PT ‎Bahana Securities (DX).

Hamdi mengatakan telah meminta penjelasan dari broker tersebut. Dia menambahkan, dari penjelasan Bahana penjualan saham tersebut berdasarkan permintaan dari nasabah. "Kami sudah tanya, mereka memang order gitu," ujar dia.

Namun demikian, Hamdi mengatakan BEI sedang mencari tahu alasan dari penjualan saham tersebut. Lantaran, harga saham HMSP mengalami penurunan cukup dalam. "Kami belum tahu apa motifnya. Penjelasan sementara itu order nasabah bukan trading error," imbuh dia.

Hamdi bilang, jika terbukti ada kesalahan maka broker wajib bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.‎ "Mereka harus tanggung, tidak ada sanksi. Paling kita ingatkan hati-hati. Tapi tanggungjawab mereka," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya