IHSG Cenderung Menguat Jelang Akhir Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Okt 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 06:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ruang gerak IHSG di antara support 5.378 dan resistance 5.475.

IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan saham Kamis kemarin. IHSG menguat 17,15 poin atau 0,32 persen ke level 5.416,84.

"Sektor keuangan dan infrastruktur memimpin penguatan seakan merefleksikan kinerja keuangan yang cukup positif di beberapa sektor tersebut," kata dia di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Namun begitu, dia menuturkan investor asing melakukan jual bersih sebanyak Rp 678 miliar. Hal itu disebabkan oleh sikap hati-hati investor dalam menghadapi sentimen eksternal. "Faktor eksternal cukup negatif membayangi terlebih nilai tukar dolar terapresiasi," ujar dia.

Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan pada zona merah. Pelemahan Bursa Asia disebabkan oleh penguatan dolar AS. "Investor cenderung berspekulasi bahwa The Fed sedang menyikapi peningkatan suku bunga," ungkap dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG bakal menguat. IHSG diperkirakan akan berada di support 5.381 dan resistance 5.488.

Willam merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Untuk diketahui, Pasar modal Indonesia kembali mencatatkan rekor pada perdagangan Kamis kemarin. Jumlah transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus level tertinggi.

Pada perdagangan saham hari ini tercatat 428.640 kali transaksi. Rekor tertinggi terakhir dicapai pada 13 Juli 2016 dengan 376.777 kali transaksi.

Rekor lain juga terjadi pada volume perdagangan saham di mana volume saham yang diperdagangkan 39,04 miliar saham. Rekor sebelumnya terjadi pada 8 April 2011 dengan volume 29,83 miliar saham.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio, berharap kinerja pasar modal terus meningkat dan memberikan imbal hasil yang baik kepada investor.

"Harapannya, semoga performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus positif sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi para investor di pasar modal Indonesia," kata dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya