IHSG Dibuka Menguat, Sektor Tambang Jadi Pendorong Utama

Dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat tujuh sektor menguat dan tiga sektor melemah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Mar 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 09:15 WIB
Dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat tujuh sektor menguat dan tiga sektor melemah.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat tujuh sektor menguat dan tiga sektor melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Selasa pagi ini. IHSG cenderung bergerak konsolidasi pada perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa (14/3/2017), IHSG naik 6,57 poin atau 0,12 persen ke level 5.415,95. IHSG masih tetap menguat pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 dengan naik 14,06 poin atau 0,30 persen ke level 5.424,49.

Ada sebanyak 89 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke level yang lebih tinggi. Sedangkan 39 saham melemah dan 78 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.430,76 dan terendah 5.412,96.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai dengan total frekuensi perdagangan 7.797 kali. Volume perdagangan saham 308 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 179 miliar. Sementara rupiah berada di posisi Rp 13.353 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat tujuh sektor menguat dan tiga sektor melemah. Sektor yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor pertambangan yang naik 0,92 persen. Sektor infrastruktur naik 0,70 persen dan membukukan penguatan terbesar kedua.

Saham-saham yang catatkan penguatan pada awal sesi antara lain saham RIMO naik 27,17 persen ke level Rp 234 per saham, saham BINA naik 10,58 persen ke level Rp 570 per saham, saham IKAI mendaki 8,70 persen ke level Rp 75 per saham.

Kemudian saham-saham yang tertekan antara lain saham PSKT turun 3,12 persen ke level Rp 62 per saham, saham SGRO melemah 2,50 persen ke level Rp 1.950 per saham, dan saham DMAS merosot 2,55 persen ke level Rp 240 per saham.

Menurut riset DBS, pada perdagangan Senin kemarin Wall Street bergerak campuran di tengah membumbungnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. Investor menimbang komentar Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen mengenai potensi kenaikan suku bunga selama 2017.

Sektor keuangan mencatakan kenaikan, namun industri farmasi berada dalam teritori negatif.

Analis PT BNI Securities Richard Jerry menjelaskan, indeks Dow Jones melemah 0,1 persen, sedangkan S&P 500 dan NASDAQ ditutup menguat masing-masing 0,04 persen dan 0,24 persen.

"Pergerakan bursa saham Amerika cenderung terbatas menyusul aksi wait and see investor terhadap keputusan The Fed pada minggu ini," jelas dia.

Untuk bursa Asia ditutup di teritori positif, seperti yang terlihat pada indeks Nikkei yang naik 0,15 persen dan Shanghai Composite Index yang menguat 0,76 persen.

"Kami memperkirakan IHSG akan cenderung bergerak konsolidasi hari ini, dengan saham pilihan kami hari ini adalah BBCA, WTON, dan BBTN," tutur dia. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya