Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah di awal pekan ini. Rilis data inflasi akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, pelaku pasar akan mencermati data inflasi baik global dan domestik. Dari data inflasi Indonesia diperkirakan naik menjadi 4,1 persen Year on Year (YoY) lebih tinggi dari Februari 2017 sebesar 3,83 persen YoY. Ia menuturkan, tren kenaikan inflasi ini tentu akan memperkecil peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 days repo rate di 4,75 persen.
Bima memperkirakan IHSG akan melemah di awal pekan ini. “Kisarannya akan berada di kisaran support 5.492 dan resistance 5.593,” ujar Bima saat dihubunhi Liputan6.com, Senin (3/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih terus menguji level support. Akan tetapi, level support akan cukup kuat bertahan mengingat rekor baru telah kembali tercapao secara intraday yang terus ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masuk.
Ini menunjukkan peluang kenaikan yang kembali membesar selama support dapat dipertahankan dengan baik. William menambahkan, target level resistance IHSG perlu ditembus dengan posisi penutupan di atas level resistance yang dapat dipertahankan sehingga dapat konfirmasi pola kenaikan lanjutan.
“IHSG akan bergerak di kisaran 5.524-5.623,” ujar William.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT PP Tbk (PTPP).
Sedangkan Bima memilih saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI) dan saham KMI Wire and Cable Tbk (KBLI).