Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham Jumat pekan ini. Sentimen eksternal yaitu serangan bom Amerika Serikat (AS) ke Suriah telah meningkatkan risiko global sehingga berimbas ke pasar saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (7/4/2017), IHSG turun 26,75 poin atau 0,47 persen ke level 5.653,48. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,82 persen ke level 937,23. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Baca Juga
Ada sebanyak 203 saham turun sehingga menekan IHSG. Sedangkan 116 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 111 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.677,71 dan terendah 5.643,35. Total frekuensi perdagangan sekitar 260.633 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.315. Investor asing melakukan aksi beli Rp 589,34 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,55 persen, sektor saham tambang mendaki 1,3 persen dan sektor perdagangan menguat 0,81 persen.
Sektor saham aneka industri turun 1,69 persen, dan catatkan penurunan terbesar di pasar saham. Selain itu, sektor saham infrastruktur melemah 0,98 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,75 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham INRU naik 24,62 persen ke level Rp 486 per saham, saham RIMO mendaki 20,19 persen ke level Rp 125 per saham, dan saham DSNG melonjak 20 persen ke level Rp 600 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham FPNI turun 24,23 persen ke level Rp 344 per saham, saham BBLD merosot 22,22 persen ke level Rp 665 per saham, dan saham ICON merosot 21,22 persen ke level Rp 236 per saham.
Sebagian besar bursa Asia melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,03 persen ke level 24.267, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,05 persen ke level 2.151,73, dan indeks saham Taiwan susut 0,25 persen ke level 9.873,37.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,36 persen ke level 18.664, indeks saham Shanghai menanjak 0,17 persen ke level 3.286, dan indeks saham Singapura mendaki 0,05 persen ke level 3.117.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan tekanan terhadap IHSG didorong sentimen eksternal. Ada serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah membuat risiko terhadap global meningkat. Sentimen itu dimanfaatkan oleh investor domestik untuk merealisasikan keuntungan. Apalagi laju IHSG telah naik dalam tiga hari.
"Investor domestik melakukan aksi jual ini masih wajar karena IHSG telah naik dalam tiga hari sedangkan investor asing masih melakukan aksi beli," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, menurut Aditya indeks kepercayaan konsumen pada Maret juga naik. Ini menjadi sentimen positif. Meski demikian, pelaku pasar menunggu laporan pertumbuhan ekonomi pada kuaral pertama 2017.