Liputan6.com, New York - Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pelemahan Wall Street ini Didorong oleh saham-saham di sektor energi.
Mengutip Reuters, Rabu (31/5/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 50,81 poin atau 0,24 persen menjadi 21.029,47. S&P 500 kehilangan kekuatan 2,91 poin atau 0,12 persen menjadi 2.412,91 . Sedangkan Nasdaq Composite melemah 7,01 poin atau 0,11 persen menjadi 6,203.19.
Harga minyak turun mendorong pelemahan saham-saham di sektor energi terutama saham-saham di sektor minyak dan gas (migas).
Advertisement
Baca Juga
Harga minyak AS terus bertahan di bawah angka US$ 50 per barel. Rencana pengurangan produksi oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara non-OPEC tak bisa mengalahkan kekhawatiran dari pelaku pasar akan kelebihan produksi minyak di dunia.
Dalam indeks S&P 500, sektor energi mengalami penurunan sebesar 1,31 persen, paling besar jika dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Pendorong utama pelemahan sektor energi ini adalah saham Exxon yang turun 0,6 persen.
Sektor lain yang juga mengalami pelemahan cukup tinggi sehingga menekan Wall Street adalah sektor keuangan. Saham JP Morgan turun 1,7 persen dan saham Bank of America kehilangan kekuatan 1,4 persen.
Pelemahan sektor keuangan ini lebih karena kekhawatiran pelaku pasar akan risiko geopolitik di AS sendiri. "Ini murni politik. Investor tidak merasa nyaman dengan kondisi yang ada," jelas analis senior Global Markets Advisory Group, New York, AS, Peter Kenny.
Dengan adanya risiko politik tersebut, pelaku pasar sangat berhati-hati dalam bertransaksi di saham.