BEI Optimistis Dana Pensiun dan Asuransi Tambah Investasi Saham

BEI optimistis portofolio investasi saham sampai 30 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Jun 2017, 21:33 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 21:33 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini, dana pensiun dan perusahaan asuransi akan terus menambah portofolio investasi di saham. BEI optimistis portofolio investasi saham sampai 30 persen.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pemberian prospek positif dari beberapa pemeringkat internasional serta Program Pengampunan Pajak mendorong aliran dana asing masuk. Hal ini berdampak pada penurunan imbal hasil baik deposito maupun obligasi. Padahal, dana pensiun dan perusahaan asuransi mengejar imbal hasil yang tinggi.

"Kalau mereka mau yield 10 persen, mereka harus alokasikan lebih ke saham. Kita hitung internal, mereka harus 30 persen. Karena bunga turun," kata dia, di Gedung BEI Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Saat ini, Tito mengatakan dana pensiun mengalokasikan investasi di saham sekitar 14-16 persen. Sementara perusahaan asuransi 20 persen.

"Saat ini dana pensiun 14-16 persen, asuransi 20 sekian persen. Karena bunga turun, secara matematik mereka harus lebih saham, hitungan kita harusnya mereka 30 persen hitungan kita," ujar dia.

Tito menuturkan, saat ini imbal hasil daripada obligasi sekitar 5-6 persen. Sebab itu, untuk menaikkan imbal hasil mesti mengalokasikan sebagian besar ke saham.

"Yield mereka secara total 5-6 persen dari fixed income maka mereka mau nggak mau ke saham. Supaya dapat yield 10 persen," tandas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya