Menuju Akhir Pekan, Wall Street Bergerak Campuran

Nike, salah satu saham di Wall Street yang menjadi pendorong penguatan indeks acuan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Jul 2017, 05:03 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 05:03 WIB
Salah satu saham di Wall Street yang menjadi pendorong penguatan indeks acuan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 adalah saham Nike.
Salah satu saham di Wall Street yang menjadi pendorong penguatan indeks acuan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 adalah saham Nike.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street bergerak di dua arah pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Saham Nike melonjak hingga di atas 10 persen sehingga menjadi penopang kenaikan S&P 500. Sedangkan Nasdaq Composite mengalami tekanan. 

Mengutip Reuters, Sabtu (1/7/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 62,6 poin atau 0,29 persen menjadi 21.349,63. S&P 500 juga naik 3,71 poin atau 0,15 persen menjadi 2.423,41. Berbeda, Nasdaq Composite turun 3,93 poin atau 0,06 persen menjadi 6.140,42.

Beberapa saham mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi pada perdagangan menuju akhir pekan ini. Namun di luar itu, beberapa saham juga mengalami tekanan yang cukup dalam.

Salah satu saham di Wall Street yang mampu melonjak adalah saham Nike. Saham perusahaan penyedia perangkat olah raga terutama sepatu tersebut naik 11 persen pada perdagangan Jumat.

Lonjakan tersebut setelah perusahaan mengumumkan akan melakukan inovasi dengan meluncurkan sistem penjualan online yang bekerja sama dengan Amazon.com.

Saham Nike ini memberikan dorongan yang sangat besar kepada indeks acuan Dow Jones dan juga S&P 500.

Sedangkan pergerakan saham-saham di sektor teknologi cukup berat pada perdagangan Jumat. sektor saham teknologi dalam indeks S&P 500 berakhir turun 0,1 persen. Pada Juni, sektor saham teknologi membukukan penurunan pertama di 2016.

"Saya melihat investor hanya memiliki keyakinan terhadap saham-saham tertentu saja," jelas president Alan B Lancz and Associates Inc, Toledo, Ohio, AS, Alan Lancz. Oleh karena itu, sebenarnya Wall Street cenderung tertekan.

Chief executive officer Horizon Investment Services, Hammond, Indiana, AS, Chuck Carlson menambahkan, keyakinan para investor terhadap pertumbuhan ekonomi AS belum terlalu dalam. Oleh sebab itu hanya saham-saham tertentu saja yang mengalami lonjakan.

"Jadi memang selama ini hanya beberapa saham saja yang memberikan isyarat bahwa pertumbuhan ekonomi AS prospektif," tutur dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya