Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham awal pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (7/8/2017), IHSG melemah 28,19 poin atau 0,49 persen ke level 5.749,29. Indeks saham LQ45 susut 0,47 persen ke level 954,98. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.812,79 dan level terendah 5.749,29. Ada sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 119 saham menguat. 124 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham tercatat 261.500 kali dengan volume perdagangan saham 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,3 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 347,87 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.320. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri naik 1,17 persen, dan membukukan penguatan terbesar.
Sementara itu, sektor saham barang konsumsi turun 1,46 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur susut 0,70 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,62 persen.
Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham NASA naik 69,90 persen ke level Rp 175 per saham, saham MKNT melonjak 15,48 persen ke level Rp 895 per saham, dan saham BJBR naik 9,76 persen ke level Rp 2.250 per saham.
Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham HDFA turun 19,57 persen ke level Rp 185 per saham, saham SMMA merosot 15,34 persen ke level Rp 8.000 per saham, dan saham BBHI susut 10,71 persen ke level Rp 200 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen ke level 27.690, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,14 persen, sektor saham Jepang Nikkei mendaki 0,52 persen, indeks saham Shanghai naik 0,53 persen, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,69 persen ke level 10.579. Sedangkan indeks saham Singapura turun 0,18 persen.
Pelemahan IHSG terjadi usai rilis pengumuman produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II 2017. ilis data ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 menjadi sentimen pengaruhi IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen di kuartal II 2017 (Year on Year/YoY). Angka tersebut sama dengan pencapaian kuartal sebelumnya yang juga di angka 5,01 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2017 ini di bawah perkiraan. Namun, masih berada di koridor yang bagus dengan mempertimbangkan situasi global yang tidak pasti dan harga komoditas yang turun.
Ada beberapa yang mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2017 tersebut. Pertama adalah harga komoditas minyak dan gas dan nonmigas di pasar internasional pada kuartal I 2017 secara umum mengalami penurunan. Hal tersebut menahan angka pertumbuhan ekonomi menuju ke level yang lebih tinggi.
Namun di luar itu, kondisi perekonomian global pada kuartal II 2017 terus menunjukkan adanya peningkatan. Ia mencontohkan ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada umumnya membaik, sehingga mampu mendorong angka pertumbuhan ekonomi.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: