Transaksi Saham Hanya Rp 4,6 Triliun, IHSG Turun Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 3,09 poin ke level 5.777,48 pada perdagangan Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Agu 2017, 16:20 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 16:20 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi, tapi berbalik arah ke zona merah menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (4/8/2017), IHSG melemah tipis 3,09 poin atau 0,05 persen ke level 5.777,48. Indeks saham LQ45 susut 0,29 persen ke level 959,45. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.800,12 dan terendah 5.769,39. Ada sebanyak 178 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 137 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham kurang ramai. Total frekuensi saham perdagangan saham 250.066 kali dengan volume perdagangan 4,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 198,92 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.309.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri dasar turun 1,2 persen. Disusul sektor saham pertanian turun 0,54 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham tambang naik 1,56 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 0,41 persen, dan sektor saham perdagangan naik 0,28 persen.

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham SSTM naik 23,86 persen ke level Rp 545 per saham, saham BRAM mendaki 20 persen ke level Rp 18.000, dan saham BYAN menguat 17,90 persen ke level Rp 6.750 per saham.

Sedangkan saham-saham yang mencetak top losers antara lain saham SIMA turun 13,37 persen ke level Rp 350 per saham, saham ABMM merosot 8,71 persen ke level Rp 2.200 per saham, dan saham CKRA tergelincir 7,92 persen ke level Rp 93 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,12 persen ke level 27.562, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,36 persen ke level 2.395,45, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,35 persen ke level 10.506.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,38 persen, sektor saham Shanghai turun 0,33 persen dan indeks saham Singapura tergelincir 0,42 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pasar saham sepi sentimen jelang akhir pekan baik dari internal dan eksternal. Pelaku pasar juga merealisasikan sejumlah keuntungan di sejumlah saham.

"Tidak ada sentimen signifikan. Sempat menguat kemudian alami pelemahan ada aksi ambil untung di saham Semen Indonesia, Unilever Indonesia, Indocement, dan United Tractors," jelas dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, Reza menambahkan, aksi jual masih berlanjut oleh investor asing juga turut menekan IHSG.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya