IHSG Menghijau, Sektor Industri Dasar Jadi Pendorong

Hampir semua sektor pada perdagangan saham hari ini menghijau kecuali barang konsumsi.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Agu 2017, 09:19 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 09:19 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini, senada dengan Bursa Asia. Hampir semua sektor menghijau kecuali barang konsumsi.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (15/8/2017), IHSG menguat 7,15 poin atau 0,12 persen ke level 5.808,64. Penguatan berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 0,20 persen ke level 5.813,8. Sementara Indeks saham LQ45 naik 0,25 persen ke 965,03.

Ada sebanyak 107 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 25 saham melemah dan 75 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.814,96 dan terendah 5.808,26.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.562 kali dengan volume perdagangan 153 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 96,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 10,27 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.337.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham industri dasar naik 0,57 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,58 persen dan sektor saham pertambangan menanjak 0,40 persen. Sementara itu, sektor yang melemah adalah barang konsumsi sebesar 0,40 persen.

Saham-saham cetak top gainers antara lain saham SMRU naik 24,49 persen ke level Rp 366 per saham, saham BRAM menanjak 19,34 persen ke level, dan saham ASJT melonjak 16,11 persen ke level Rp 555 per saham.

Sedangkan saham-saham membukukan top losers antara lain saham ALTO susut 7,41 persen ke level Rp 250 per saham, saham PSAB merosot 3,57 persen ke level Rp 216 per saham, dan saham INDX tergelincir 3,57 persen ke level Rp 124 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, kondisi IHSG masih berada di rentang konsolidasi wajar. Potensi penguatan IHSG masih terlihat selama level support dapat terjaga baik. Selain itu, fluktuasi harga komoditas masih memberikan pengaruh ke IHSG.

"IHSG berpotensi menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.757-5.876," ujar William dalam ulasannya.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpeluang besar menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.785-5.850 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Lanjar menuturkan, pergerakan IHSG yang kembali terkonsolidasi usai tekanan jual pada akhir pekan membuat IHSG kembali terlihat tertahan pada level support di 5.785.

 Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya