Usai Libur Imlek, Bursa Saham Asia Lanjutkan Penguatan

Laju bursa saham Asia naik pada awal perdagangan hari ini. Hal ini dipengaruhi penguatan indeks saham S&P 500 di AS selama enam hari berturut-turut. Sementara pasar saham di Greater China masih tutup karena libur Imlek.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Feb 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2018, 08:45 WIB
pasar saham China
Pasar saham China (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Laju bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi (19/2/2018). Hal ini dipengaruhi penguatan indeks saham S&P 500 di Amerika Serikat (AS) selama enam hari berturut-turut.

Sementara pasar saham di kawasan Greater China (Hong Kong, Macau, Taiwan) masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.

Mengutip CNBC, Senin (19/2/2018), indeks Nikkei Jepang bergerak naik 1,13 persen pada awal perdagangan ini. Indeks Topix menguat 1,2 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan menanjak 0,87 persen.

Sementara indeks saham Australia naik 0,36 persen terdorong penguatan sektor saham keuangan 0,39 persen. Akan tetapi, laju indeks ASX 200 tertahan karena tekanan dari sektor energi yang anjlok 1,07 persen dan material tergelincir 0,12 persen.

Harga minyak di Australia diperdagangkan bervariasi. Saham Santos naik 1,39 persen, Oil Search lompat 2,96 persen, dan saham Beach Energy naik 4,74 persen.

Namun saham Woodside Petroleum justru jatuh 5,91 persen setelah perusahaan menyelesaikan proses penjualan saham senilai 2,5 miliar dolar Australia atau sekitar US$ 1,98 miliar pada 14 Februari 2018.

Melongok perdagangan pekan lalu, indeks utama di Amerika Serikat ditutup ke level tertinggi pasca berita seorang pengacara khusus di AS mendakwa 13 warga negara Rusia dan tiga entitas yang dituduh mencampuri pemilihan dan proses politik AS.

Di pasar mata uang, Yen Jepang diperdagangkan ke level 106,32 per dolar AS. Nilai ini menguat dari level sebelumnya di atas 108 per dolar AS pada perdagangan pekan lalu. Saham Toyota naik 1,3 persen, Honda menguat 1,48 persen, dan saham Sony naik 0,42 persen.

Sedangkan mata uang dolar Australia menyentuh level 0,7914 per dolar Amerika Serikat. Indeks dolar tercatat berada di posisi 89.078

"Indeks dolar diperkirakan masih akan melemah pada minggu ini," kata Kepala Strategi Valuta Asing di National Bank of Australia, Ray Attrill.

Wall Street Menghijau 3 Hari Berturut-Turut

Wall Street Menghijau Dipicu Optimisme The Fed
Pasar saham Amerika Serikat (AS) rebound dari aksi jual dalam dua hari.

 Wall Street membukukan kenaikan dalam tiga hari beruntun pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Indeks utama pulih dari koreksi tajam yang dibukukan pada pekan sebelumnya.

Mengutip CNBC, Rabu (14/2/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 39,25 poin ke level 24.640,45 setelah sebelumnya jatuh 180,24 poin.

Goldman Sachs dan 3M menjadi kontributor terbesar kenaikan Dow Jones. Keduanya naik 0,9 persen.

S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 2.662,94 dengan sektor keuangan membukukan kinerja terbaik. Wells Fargo menjadi saham dengan kinerja terbaik di sektor keuangan dengan naik naik 2,6 persen.

Untuk Nasdaq naik 0,5 persen dan ditutup pada level 7.013,51, dengan saham Nvidia dan Amazon naik sekitar 2 persen.

Wall Street ditutup menguat untuk hari ketiga berturut-turut, kembali dari tingkat koreksi yang cukup dalam pada minggu lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya