Tarif Tol Turun, Saham Jasa Marga Bakal Jeblok?

Jasa Marga akan menggabungkan golongan kendaraan sebagai tindak lanjut penurunan tarif tol.

oleh Bawono Yadika diperbarui 26 Mar 2018, 11:48 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 11:48 WIB
Kurangi Kemacetan, Tol JORR Bakal Terintegrasi Satu Tarif
Kendaraan melaju di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Jakarta, Rabu (21/2). Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subekti Syukur mengatakan, selama ini ruas dalam Tol JORR dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berbeda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menurunkan tarif tol khususnya untuk angkutan logistik. Kebijakan tersebut akan keluar pada pekan ini. Dengan ada penurunan tarif, maka diharapkan juga berdampak pada menurunnya biaya logistik di dalam negeri.

Lantas, bagaimana dampaknya rencana penurunan tarif tol tersebut terhadap pergerakan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR)?

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, penurunan tarif tol tidak akan berdampak signifikan pada saham Jasa Marga. Hal ini mengingat bahwa penurunan tarif menyebabkan peningkatan dari segi jumlah kendaraan.

Dengan begitu, meskipun tarif turun, dari sisi voume mengalami peningkatan sehingga tidak akan berdampak terlalu besar kepada pendapatan perusahaan. 

"Ya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena akses penurunan tarif tol kan akan meningkatkan penambahan jumlah kendaraan di tol. Jadi ya sama saja," tuturnya pada Liputan6.com (26/3/2018).

Reza melanjutkan, portofolio Jasa Marga sebagai penyelenggara jasa jalan tol terbesar di Indonesia juga akan berperan besar dalam menjaga arus keuangan perusahaan.

"Jasa Marga sendiri merupakan salah satu perusahaan yang menguasai jalan tol di Indonesia, jadi secara kinerja mereka tidak akan terganggu," jelas dia.

"Kalau ada penurunan tarif kan, aksi kendaran di tol juga meningkat. Kita juga harus tahu ruas tol yang akan diselesaikan Jasa Marga, penambahan kendaraanya berapa, rute jauhnya. Jadi semakin banyak kendaraan, maka ini berdampak baik pada arus keuangan Jasa Marga. Apalagi kita tahu mobil pribadi lebih banyak dijumpai di tol," tambah dia.

 


Jasa Marga Tak Akan Buntung

Kurangi Kemacetan, Tol JORR Bakal Terintegrasi Satu Tarif
Kendaraan melaju di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Jakarta, Rabu (21/2). Menurut Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subekti Syukur, tarif yang proporsional setelah Tol JORR terintegrasi yaitu di atas Rp 10 ribu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, ‎Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, penurunan tarif tersebut tidak akan berdampak pada keuangan perusahaan. Sebab, aspek kelayakan bisnis tetap menjadi perhitungan yang utama.

"Sepanjang kelayakan bisnis, tidak masalah," ujar dia di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Minggu (25/3/2018).

Selain itu, menurut Desy, pemerintah juga berencana memberikan kompensasi terhadap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akibat penurunan tarif tol ini. Salah satunya dengan menambah masa konsesi ruas tol yang dikelola. Dengan demikian, diharapkan bisa membuat BUJT tetap untung.

‎"Kan ditambah konsesi, dikompensasi. Kelayakan bisnisnya tetap. Iya (tidak rugi dengan penurunan tarif tol), sepanjang tidak ada perubahan kelayakan bisnis," katanya.


Penggabungan Golongan Kendaraan

Penerapan Ganjil Genap Tol Turunkan Kepadatan Lalu Lintas 35%
Kendaraan melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (13/3). PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, pelaksanaan ganjil genap ini berdampak pada lancarnya jalan tol Jakarta-Cikampek. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Jasa Marga akan menggabungkan golongan kendaraan sebagai tindak lanjut penurunan tarif tol. Desi menjelaskan, untuk golongan III, golongan IV, dan golongan V digabungkan menjadi satu golongan, yaitu golongan III. Dengan demikian, golongan kendaraan dalam penentuan tarif tol menjadi lebih sederhana, yaitu golongan I, golongan II, dan golongan III.

‎‎"Dari sebelumnya golongan I, II, III, IV, V, menjadi I, II, III. Jadi yang sebelumnya III, IV, V menjadi satu, namanya golongan III. Itu turun. Kalau golongan I relatif enggak berubah. Jadi diharapkan kendaraan besar masuk ke tol. Jadi golongan I tetap, golongan II tetap," kata Desi.

Menurutnya, penggabungan golongan ini akan berlaku untuk ruas tol baru dan akan beroperasi. Sementara ruas tol lama masih akan dilakukan kajian terlebih dulu.

‎‎"Sementara tol yang akan beroperasi. Mungkin bertahap. Kita belum tahu, finalnya mungkin sebelum hari Kamis ini (pekan depan)," tukas Desi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya