Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengaku pasar sudah memprediksi jika Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suka bunga acuan. Kebijakan ini dinilai akan menarik masuk investor asing ke pasar domestik.
"Ini sudah diprediksi, makanya sebagai suatu penyesuaian, masuk dong asing ini. Ini kan mengharapkan modal asingnya tidak jadi lari karena yield kita tinggi. Moga-moga begitu, dan menurut saya ini kejadian," ujar dia di Gedung BEI, Kamis (31/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Tito menambahkan kenaikan suka bunga acuan BI juga akan mempengaruhi keputusan Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam melakukan rebalancing terhadap daftar emiten di indeks tersebut pada hari ini.
"Jadi kalau kamu lihat bursa pada 31 Mei hari ini, ini ada rebalancing dari MSCI. Selalu kejadian akan bergejolak hari ini. Walaupun invesment Exchange Traded-Fund (ETF) daripada indonesia di EIDO meningkat 2 persen, tapi yang pasti ini menarik, saham akan bergejolak, ini menarik," ujarnya.
Kata Tito, pasca rebalancing oleh MSCI tersebut baru kemudian bisa diketahui emiten mana saja yang tetap berada pada indeks serta emiten mana yang akan dikeluarkan oleh MSCI.
"Theoritically yes, mereka memang mau balancing hari ini. Dan saham apa saja yang dikeluarkan oleh MSCI, nanti bisa dilihat sendiri," tegasnya.
"Tapi kalau dilihat tahun lalu 31 Mei ini MSCI ditutup positif. Untuk hari ini belum tahu karena kan banyak kejadian di luar negeri selain MSCI, ada EIDO, bunga yang meningkat dan sebagainya," tandas dia.
Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps juga menjadi 5,50 persen.
Usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan, IHSG Dibuka Menguat
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini. Seluruh sektor mencatatkan penguatan.
Pada prapembukaan perdagangan saham, Kamis (31/5/2018), IHSG bergerak menguat 26,20 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.037,26. Penguatan ini berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 38,80 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.051,17. Indeks saham LQ45 juga naik 0,78 persen ke posisi 971,71.
Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Hanya indeks acuan DBX yang bergerak di zona merah.
Sebanyak 148 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 30 saham melemah dan 90 saham diam di tempat.
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.054,93 dan terendah 6.036,37. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.043 kali dengan volume perdagangan 224,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 233 miliar.
Baca Juga
Investor asing beli saham Rp 22 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.956.
Seluruh sektor saham bergerak di zona hijau yang dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,75 persen. Penguatan berikutnya dibukukan oleh sektor barang konsumsi yang naik 1 persen dan sektor keuangan yang melambung 0,72 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BULL naik 13,33 persen menjadi Rp 136, dan mencatatkan penguatan terbesar.
Disusul saham ETWA mendaki 12,90 persen ke posisi Rp 105 per saham, dan saham SAFE naik 10 persen ke posisi Rp 220 per saham.
Saham yang melemah antara lain saham BNBR turun 24,80 persen ke posisi Rp 376 per saham, saham TRUK tergelincir 9,46 persen ke posisi Rp 670 per saham, dan saham BPFI susut 7,87 persen ke posisi Rp 585 per saham.
Advertisement