Wall Street Naik Imbas Sentimen Perang Dagang Mereda

Sentimen perang dagang dan saham Apple mendorong laju bursa saham Amerika Serikat atau wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Sep 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Saham Apple memimpin penguatan di sektor saham teknologi. Ini mendorong tiga indeks saham utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street.

Selain itu, perang dagang mereda usai China terbuka untuk kembali bernegosiasi dengan AS. Pada penutupan perdagangan saham Kamis (Jumat pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 147,07 poin atau 0,57 persen ke posisi 26.145,99.

Indeks saham S&P 500 menguat 12,56 poin atau 0,43 persen ke posisi 2.901,48. Indeks saham Nasdaq bertambah 48,74 poin atau 0,61 persen ke posisi 8.002,97.

Indeks saham Dow Jones mencatatkan posisi tertinggi sepanjang masa pada 26 Januari. Sebelumnya sempat sentuh level tertinggi pada 1 Februasi dan di bawah penutupan pada 26 Januari. Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq juga sentuh level tinggi pada pekan ini.

Indeks saham S&P teknologi naik 1,2 persen, dan alami penguatan terbesar sejak 2 Agustus. Penguatan indeks saham tersebut didorong saham Apple yang menanjak 2,4 persen.

Sejumlah sentimen pengaruhi wall street. Salah satu negosiasi perang dagang. Waktu untuk melakukan negosiasi baru antara AS dan China belum jelas.

Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump menuturkan, pihaknya tidak memiliki tekanan untuk buat kesepakatan dengan China. Pemerintahan Trump mengundang China untuk kembali negosiasi mesk AS bersiap menerapkan tarif impor barang China senilai USD 200 miliar.

"Saham naik sejak kemarin ketika investor mendapatkan pernyataan dari pemerintahan Trump mengenai pembicaraan sektor perdagangan dengan China," ujar Burns McKinney, Portfolio Manager, Allianz Global Investors, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (14/9/2018).

Ia menambahkan, data inflasi juga lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini positif lantaran akan memberikan ruang bagi the Federal Reserve atau bank sentral AS untuk lebih lambat menaikkan suku bunga. “Hal itu baik untuk saham,” tambah dia.

 

Sektor Saham Industri Menguat

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sektor saham industri yang sensitif dengan sentimen perang dagang membukukan kenaikan 0,5 persen. Hal itu didorong saham Caterpillar naik 0,9 persen dan Boeing menguat 0,6 persen.

Apple menyatakan penerapan tarif impor baru akan capai "jangkauan luas" dari produknya. Saham Apple turun pada Rabu pekan ini ketika meluncurkan iPhone terbesar yang pernah ada, tetapi hanya buat perubahan kecil yang diharapkan secara luas terhadap produknya.

Saham Home Depot pun turun 1,2 persen. Saham Lowe’s Cos melemah 1,4 persen dan saham Beacon Roofing Supply tergelincir 5,9 persen usai badai Florance

Selain itu, indeks saham konsumsi S&P susut 0,4 persen seiring saham Kroger bebani sektor tersebut. Saham Kroger melemah 9,9 persen usai penjualan supermarket tak sesuai perkiraan.

Indeks semikonduktor Philadelphia naik 1,2 persen. Saham Qualcomm menguat empat persen usai menyatakan akan beli kembali saham senilai USD 16 miliar.

Partai Republik di DPR AS mengambil voting untuk menetapkan pemangkasan pajang individu. Hal ini untuk membantu kandidat anggota partai Republik pada pemilihan November 2018.

Adapun volume perdagangan saham di Wall Street tercatat 6,7 miliar. Angka ini di atas rata-rata harian saham selama 20 hari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya