Ikuti Bursa Global, IHSG Menguat 10 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Feb 2019, 09:18 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 09:18 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini ikuti pergerakan bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (14/2/2019), IHSG menguat 10,01 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.429,13. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 14,07 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.433. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke posisi 1.006,31.

Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,08 persen. Sebanyak 151 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 49 saham melemah dan 107 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.439,53 dan terendah 6.428,84.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 20.011 kali dengan volume perdagangan 745,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414 miliar. Investor asing masih lanjutkan aksi jual Rp 8,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 0,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,61 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,49 persen.

Saham-saham yang mampu catatkan top gainers antara lain saham SOSS mendaki 24,48 persen ke posisi 600 per saham, saham INPP menanjak 24,32 persen ke posisi 920 per saham, dan saham BMSR menguat 23,33 persen ke posisi 185 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GIAA turun 2,94 persen ke posisi 462 per saham, saham ETWA terpangkas 8,43 persen ke posisi 76 per saham, dan saham LPLI susut 11,54 persen ke posisi 115 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,16 persen dan indeks saham Singapura susut 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,47 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,01 persen. Indeks saham Taiwan mendaki 0,27 persen.

 

Prediksi Analis

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tersungkur pada hari ini. IHSG kini memasuki tren pelemahan dalam jangka pendek.

Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menuturkan, IHSG kemungkinan akan melaju ke teritori negatif pada kisaran support dan resistance di level 6.392-6.482.

"Secara teknikal, IHSG mulai memasuki tren bearish (melemah) jangka pendek setelah breakdown support dan membentuk pattern double top," ungkapnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis 14 Februari 2019.

Sementara itu, dari sisi global, kata dia, pelemahan masih didorong oleh ketidakpastian global yang masih menunggu negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Pelemahan juga diakibatkan minimnya sentimen yang mampu mendorong pergerakan IHSG.

Berbeda, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi justru berpendapat indeks akan menjulang positif pada hari ini. Namun, penguatan IHSG menurutnya belum akan terlampau tinggi.

Oleh karenanya, IHSG masih diprediksikan akan menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

"IHSG masih akan mencoba menguat bertahan di area level 6400 dengan rentang pergerakan 6380-6473," ujarnya.

Adapun sedikit sentimen positif ini disebabkan Trump mengisyaratkan sikap yang lebih berdamai terhadap China sehingga memicu harapan baru akan terobosan kesepakatan perpanjangan pengenaan tarif pada tensi perdagangan sebelum 1 Maret 2019.

Sedangkan saham-saham rekomendasi di bursa saham, mereka menilai saham yang laik dikoleksi untuk hari ini adalah sebagai berikut:

Lanjar menganjurkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Kemudian Dennie menyarankan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), serta PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya