IHSG Menghijau, Sektor Saham Keuangan Jadi Pendorong

Pada sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG berada di level tertinggi 6.485,6 dan terendah 6.474,9.

oleh Nurmayanti diperbarui 02 Apr 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 09:13 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona hijau pada perdagangan saham hari ini. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (2/4/2019), IHSG menguat 28,1 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.480,7. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 31,45 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.484,07.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,63 persen ke posisi 1.022,5. Seluruh indeks saham acuan menguat. Sebanyak 117 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 26 saham melemah dan 99 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG berada di level tertinggi 6.485,6 dan terendah 6.474,9.

Total frekuensi perdagangan saham 9.243 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 332,6 miliar.

Investor asing beli saham Rp 20,45 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Seluruh sektor saham menghijau kecuali perdagangan. Penguatan terbesar dipimpin saham keuangan yang naik 0,87 persen. Diikuti sektor saham aneka industri  yang naik 0,55 persen dan sektor saham konstruksi naik 0,58 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham KBLM naik 6,96 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham INCI naik 6,67 persen ke posisi Rp 480 per saham, dan saham PICO naik sebesar 5,07 persen ke posisi Rp 290 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CAKK turun 6,25 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham BCAP merosot 5,92 persen ke posisi Rp 159 per saham dan saham CSIS turun 4,31 persen ke posisi Rp 111 per saham.

 

Penutupan Kemarin

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan di awal bulan ini meskipun sempat menghijau di awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 1 April 2019, IHSG turun 16,14 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.452,61. Indeks saham LQ45 juga turun 0,28 persen ke level 1.016,18. Seluruh indeks saham acuan parkir di zona merah.

Sebanyak 228 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 166 saham menguat dan 140 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.492,91 dan terendah 6.444,84.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 381.840 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.225.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham kontruksi naik 1,67 persen, sektor saham pertambangan dan perdagangan masing-masing naik 0,78 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan sektor saham infrastruktur melemah 1,28 persen, dan alami penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 0,71 persen dan sektor saham perkebunan terpangkas 0,48 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MINA menguat 20,71 persen ke posisi 1.195 per saham, saham HDFA mendaki 16 persen ke posisi 174 per saham, dan saham LAND menanjak 12 persen ke Rp 1.120 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA turun 34,38 persen ke posisi 84 per saham, saham CAKK susut 25 persen ke posisi 192 per saham, dan saham JSKY merosot 23,51 persen ke posisi 1.415 per saham.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya