8 Sektor Saham Tertekan, IHSG Tergelincir 25,26 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berada di zona merah usai sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2019, 16:27 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2019, 16:27 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berada di zona merah usai sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/3/2019), IHSG merosot 25,26 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.444,73. Indeks saham LQ45 susut 0,70 persen ke posisi 1.010,41. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 209 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 145 saham diam di tempat.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,42 dan terendah 6.443,97.

Total frekuensi perdagangan saham 386.280 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 213,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.195.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi naik 0,46 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 1,19 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Sektor saham manufaktur tergelincir 0,69 persen dan sektor saham tambang terpangkas 0,84 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham RODA melonjak 24,58 persen ke posisi Rp 446 per saham, saham CAKK mendaki 24,48 persen ke posisi Rp 356 per saham, dan saham FOOD meroket 18,75 persen ke posisi Rp 228 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham KBLV turun 24,58 persen ke posisi Rp 362 per saham, saham BTEK terpangkas 18,75 persen ke posisi Rp 143 per saham, dan saham JAWA turun 12,41 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,85 persen.

Sementar aitu, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 0,23 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,06 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,16 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, para pelaku pasar memilih sikap wait and see terkait faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, dinamika Brexit yang berkembang. Parlemen Inggris mengambil alih legislasi Brexit dari pemerintahan Inggris.

"Di sisi lain, sentimen positif dari domestik masih sangat minim,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Awal Sesi, IHSG Menguat

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal sesi perdagangan saham Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.197.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu 27 Maret 2019, IHSG naik 10,55 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.480,55. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,05 persen ke posisi 1.018,13. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 123 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 38 saham melemah dan 120 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,42 dan terendah 6.474,91.

Total frekuensi perdagangan saham 16.880 kali dengan volume perdagangan saham 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 404 miliar. Investor asing jual saham Rp 8,34 miliar di pasar regular.

Hampir seluruh sektor saham pembentuk IHSG kompak menghijau. Sektor saham pertanian naik 0,5 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Kemudian sektor saham pertambangan terangka 0,34 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,23 persen. Dua sektor yang memerah pada awal sesi yaitu sektor industri dasar dan aneka industri.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham PGLI naik 10,37 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham ARTO mendaki 10,34 persen ke posisi Rp 159 per saham, dan saham CANI menanjak 9,62 persen ke posisi Rp 208 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MDKI turun 13,19 persen ke posisi Rp 250 per saham, saham INTD merosot 9,09 persen ke posisi Rp 157 per saham, dan saham BKDP tergelincir 7,69 persen ke posisi Rp 60 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya