Saham di Asia Pasifik Tergelincir Menanti Perkembangan Vaksin Virus Corona

Saham di Asia Pasifik diperdagangkan turun pada perdagangan Senin pagi.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 08:30 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia Pasifik diperdagangkan turun pada perdagangan Senin pagi, dengan pasar utama ditutup secara regional untuk liburan.

Kospi Korea Selatan turun 2,28 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Kosdaq turun 0,59 persen.

Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 0,51 persen pada awal perdagangan. Saham bank utama Westpac turun secara fraksional setelah perusahaan mengumumkan penurunan laba dalam pendapatan semester pertama dan penangguhan pembayaran dividen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,78 persen lebih rendah.

Pasar di China, Jepang dan Thailand tutup pada hari Senin untuk hari libur.

Sementara itu, saham berjangka AS jatuh pada perdagangan Minggu malam karena para pedagang menimbang pembukaan kembali ekonomi karena negara terus bergulat dengan pandemi virus corona.

Perkembangan wabah virus corona global akan terus dipantau oleh investor, dengan lebih dari 3,4 juta terinfeksi di seluruh dunia sementara sedikitnya 244.911 meninggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Investor, sementara itu, akan memantau reaksi pasar, karena Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia yakin bahwa akan ada vaksin virus corona pada akhir tahun ini.

"Kami sangat yakin bahwa kami akan memiliki vaksin pada akhir tahun, pada akhir tahun," kata Trump. Tetap saja, pejabat kesehatan masyarakat mengatakan vaksin coronavirus bisa memakan waktu setahun hingga 18 bulan.

Sementara itu, ketegangan meningkat antara Washington dan Beijing, dengan Associated Press melaporkan bahwa dokumen intelijen AS menuduh Cina menyembunyikan keparahan wabah virus corona untuk menimbun pasokan medis.

 

Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 2,34 persen menjadi USD 25,82 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 6,22 persen menjadi USD 18,55 per barel.

Yen Jepang diperdagangkan pada 106,78 per dolar AS setelah menguat dari level di atas 107 minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada AUD 0,6379 setelah menurun dari level di atas AUD 0,648 minggu lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya