Investor Pasar Modal Capai 14,58 Juta, Kelompok Usia Ini Paling Dominan

Kelompok investor berusia 41-50 tahun memiliki porsi 12 persen, usia 51-60 porsinya 5,71 persen, dan sisanya 2,96 persen merupakan investor dengan usia 60 tahun ke atas. Bagaimana dengan usia yang lebih muda?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Des 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 06:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Berdasarkan jenis kelamin, investor pasar modal laki-laki mendominasi sebanyak 62,29 persen dengan aset senilai Rp 1.063,61 triliun per November 2024. Sementara investor perempuan andil 37,71 persen dengan aset Rp 427,17 triliun pada periode yang sama. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal Indonesia mencapai 14,58 juta SID sampai dengan akhir November 2024. Angka itu naik 20 persen dari 12,17 juta SID yang tercatat pada akhir tahun lalu.

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (30/12/2024), jumlah investor pasar modal masih didominasi generasi muda berusia 30 tahun ke bawah dengan porsi 54,92 persen. Disusul kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 24,41 persen.

Kemudian kelompok investor berusia 41-50 tahun memiliki porsi 12 persen, usia 51-60 5,71 persen, dan sisanya 2,96 persen merupakan investor dengan usia 60 tahun ke atas.

Namun dari sisi asetnya, kelompok investor usia 60 tahun ke atas adalah yang paling banyak, mencapai Rp 808,04 triliun. Disusul kelompok usia 31-40 tahun dengan aset Rp 249,80 triliun.

Kemudian kelompok usia 51-60 tahun dengan aset senilai Rp 246,56 triliun. Usia 41-50 tahun Rp 170,14 triliun. Sementara kelompok yang mendominasi pasar modal atau yang berusia di bawah 30 tahun mencatatkan aset senilai Rp 38,48 triliun.

Berdasarkan jenis kelamin, investor laki-laki mendominasi sebanyak 62,29 persen dengan aset senilai Rp 1.063,61 triliun per November 2024. Sementara investor perempuan andil 37,71 persen dengan aset Rp 427,17 triliun pada periode yang sama.

Incar Pertumbuhan 2 Juta Investor

Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan penambahan 2 juta investor pada 2025. Penambahan investor itu menggenapi target pemangku kepentingan di pasar modal yang mematok 16 juta SID pada 2025.

"Kami berpedoman pada roadmap otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan di angka 2 juta penambahannya pada 2025. Karena pasar modal targetkan 20 juta SID di 2027," kata Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat dalam media Luncheon di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).

Target Seluruh

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Asumsinya, penambahan 2 juta SID ditagihkan pada 2025 agar mencapai total 16 juta SID pada akhir tahun. Kemudian pada 2026, dengan penambahan jumlah investor yang sama, maka ditargetkan mencapai 18 juta SID.

Dengan penambahan 2 juta SID lagi pada tahun berikutnya, maka target 20 juta SID diharapkan bisa tercapai pada 2027.

"Kalau tercapai 2 juta tambahan lagi akan 16 juta SID di akhir 2025. 18 juta SID di 2026 dan 20 juta di akhir 2027 dai sisi target investor. Itu tidak hanya target KSEI, tapi seluruh pasar modal," imbuh Samsul.

Jumlah Investor Setahun

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejak akhir Desember 2023 hingga 29 November 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal tumbuh 20% dari 12,17 juta SID menjadi 14,58 juta SID. Samsul mengatakan, jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI.

Secara rinci, KSEI mencatat, terdapat 6,27 juta investor yang memiliki saham dan efek lainnya, meningkat 19% dari tahun 2023 yakni 5,26 juta investor. Kemudian sebanyak 13,76 juta investor memiliki aset reksa dana, meningkat 21% dari tahun 2023 yakni 11,42 juta investor. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya