Mayoritas Pasar Utama Asia Tutup, Saham di Australia dan Jepang Tergelincir

Sebagian besar pasar utama di Asia ditutup karena liburan panjang.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 09:00 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Jepang dan Australia tergelincir pada perdagangan Jumat pagi, dengan sebagian besar pasar utama di Asia ditutup karena liburan panjang.

Dikutip dari CNBC, Jumat (5/1/2020), Nikkei 225 di Jepang tergelincir 1,37 persen pada awal perdagangan, dengan saham Tokyo Electron turun 3,57 persen. Indeks Topix juga turun 0,93 persen.

Sedangkan S&P/ASX 200 Australia turun 2,42 persen dengan saham penambang utama BHP anjlok lebih dari 4 persen.

Pasar utama di seluruh wilayah termasuk Cina, Hong Kong, Korea Selatan, India dan Singapura ditutup pada hari Jumat untuk liburan.

Di Amerika Serikat, rata-rata saham utama jatuh tetapi membatasi kinerja bulanan terbaik mereka selama bertahun-tahun. Dow Jones Industrial Average ditutup 288,14 poin lebih rendah pada 24.345,72 sementara S&P 500 turun 0,9 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.912,43. Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi ditutup pada 8.889,55.

Tetap saja, pergerakan Kamis tidak banyak mempengaruhi kenaikan bulanan untuk ketiga indeks.

Untuk bulan April, S&P 500 mencatat kenaikan bulanan terbesar ketiga sejak Perang Dunia II, melonjak 12,7 persen pada April. Ini  merupakan kenaikan satu bulan terbesar sejak 1987.

Dow memiliki reli bulanan pasca-perang terbesar keempatnya dengan kenaikan 11,1 persen. Dow juga memiliki bulan terbaik dalam 33 tahun. Nasdaq melonjak 15,5 persen sepanjang April, kenaikan bulanan terbesar sejak Juni 2000.

Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sementara itu, harga minyak naik di pagi hari jam perdagangan Asia, karena patokan internasional berjangka minyak mentah Brent naik 3 persen menjadi USD 27,29 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga naik 6 persen menjadi USD 19,99 per barel.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,38 per dolar setelah melemah tajam kemarin dari level di sekitar 106,5. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6489 setelah melihat tertinggi di sekitar $ 0,657 kemarin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya