Sambut Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 5.088

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.097,26. Sedangkan terendah 5.078,12.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Okt 2020, 09:52 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 09:07 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Sebanyak 179 saham menguat.

Pada prapembukaan perdagangan Senin(12/10/2020), IHSG naik 24,46 poin atau 0,48 persen ke level 5.078,12. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik 29,65 poin atau 0,65 persen ke level 5.088.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,86 persen ke posisi 778,50. Sebagian besar indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.097,26. Sedangkan terendah 5.078,12.

Sebanyak 179 saham menguat dan 57 saham melemah. Sementara 131 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 19.866 kali dengan volume perdagangan 383 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,2 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 9,59 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.690 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang melesat 1,69 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang naik 0,97 persen dan sektor pertambangan naik 0,77 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, FILM naik 23,81 persen ke Rp 234 per lembar saham. Kemudian ALKA naik 22,73 persen ke Rp 270 per saham dan BNLI naik 22,03 persen ke Rp 2.410 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain MTWI turun 6,9 persen ke Rp 54 per lembar saham, POLL yang turun 6,87 persen ke Rp 6.775 per lembar saham dan MIDI turun 6,86 persen ke Rp 1.290 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Sebelumnya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Selama perdagangan, IHSG sempat berkali-kali berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (9/10/2020), IHSG ditutup menguat 14,52 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.053,66. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 771,76.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.057,83 dan terendah 5.029,15.

Pada sesi penutupan pedagangan, 224 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 196 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham standar. Total frekuensi perdagangan saham 546.084 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 91,92 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.709.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya empat sektor yang sebenarnya menghijau. Namun mampu membawa IHSG ke zona hijau.

Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor pertambangan yang melesat 1,17 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 1,16 persen dan sektor keuangan yang naik 0,76 persen.

Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain PPRE yang naik 34,76 persen ke Rp 194 per lembar saham. Kemudian BAJA yang naik 25,49 persen ke Rp 128 per lembar saham dan BNLI yang merupakan kode saham Bank Permata naik 25 persen ke Rp 1.975 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain LIFE yang melemah 6,98 persen ke Rp 5.325 per lembar saham. Kemudian JAST turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan HITS turun 6,96 persen ke Rp 535 per lembar saham. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya