Wall Street Menguat Usai Aksi Jual Besar-Besaran

Sentimen pendorong Wall Street adalah data ekonomi yang ternyata lebih baik dari perkiraan awal para analis.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Okt 2020, 06:32 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 06:30 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini kembali menguat setelah mengalami tekanan yang sangat dalam pada sesi perdagangan sebelumnya.

Saham-saham sektor teknologi menjadi pendorong utama kenaikan. Sentimen pendorong Wall Street adalah data ekonomi yang ternyata lebih baik dari perkiraan awal para analis dan pelaku pasar.

Mengutip CNBC, Jumat (30/10/2020), S&P 500 naik 1,2 persen menjadi 3.310,11 dan Nasdaq Composite naik 1,6 persen menjadi 11.185,59. Untuk Dow Jones Industrial Average ditutup 139,16 poin lebih tinggi atau naik 0,5 persen menjadi 26.659,11.

Pada perdagangan Kamis ini menandai kenaikan harian pertama untuk indeks acuan Dow Jones dalam lima hari. S&P 500 bergerak datar dalam tiga hari sebelumnya.

Saham Amazon dan Apple masing-masing naik 1,5 persen dan 3,7 persen. Alphabet ditutup 3,1 persen lebih tinggi dan Facebook menguat hampir 5 persen.

Enam dari 11 sektor dalam indeks S&P 500 naik lebih dari 1 persen, termasuk layanan teknologi dan komunikasi. Sedangkan saham Netflix melonjak lebih dari 5 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan harga kepada pelanggan AS.

Amazon dan Alphabet melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan setelah laporan yang dikeluarkan oleh Facebook. Sedangkan Apple dijadwalkan untuk mengeluarkan laporan kinerja lada Kamis malam waktu setempat.

Harapan besar diberikan kepada saham-saham sektor teknologi terutama Apple. Karena memang sektor ini yang selama ini menjadi penggerak Wall Street.

“Harapan akan selalu tinggi ketika harga saham mendekati level tertinggi dalam 52 minggu. Ini adalah perusahaan yang berkualitas,” kata analis Strategic Wealth Partners Nate Fischer.

"Orang-orang selalu membicarakan tentang saham yang menjadi pendorong. Ini tidak bisa lepas dari teknologi. Jadi, sulit untuk mengalihkan pandangan Anda dari mereka." tambah dia.

Lebih dari 260 perusahaan yang melantai di Wall Street telah melaporkan pendapatan kuartal ketiga sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, 85 persen telah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

 

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Angka Ekonomi

Saham Nike Topang Penguatan Wall Street
Sentimen bervariasi di awal pekan telah mendorong bursa saham Amerika Serikat menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 14,57 poin.

Produk domestik bruto AS untuk kuartal ketiga meningkat 33,1 persen secara tahunan, pertumbuhan tercepat yang pernah ada. Angka tersebut muncul setelah penurunan 31,4 persen pada kuartal kedua. Kenaikan PDB AS ini lebih baik dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones yang ada di angka 32 persen.

“Secara keseluruhan, pemulihan awal PDB setelah gelombang pertama penguncian dicabut lebih kuat dari yang kami perkirakan sebelumnya,” kata kepala ekonom AS di Capital Economics, Paul Ashworth.

"Tapi, dengan jumlah manusia yang terinfeksi virus korona mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir dan stimulus fiskal tambahan tidak mungkin bisa keluar dalam waktu dekat, ke depan pertumbuhan PDB mungkin bisa lebih lambat," tambah dia.

Sementara itu, jumlah pelapor tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya turun dua minggu berturut-turut dan mencapai level terendah sejak Maret.

Klaim pengangguran mingguan awal AS datang sebesar 751.000 untuk pekan yang berakhir 24 Oktober, lebih baik dari perkiraan Dow Jones di 778.000.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya