IHSG Kembali Tertekan, Investor Asing Beli Saham TLKM dan INCO

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada awal sesi perdagangan saham Senin, 1 Februari 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2021, 09:33 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 09:33 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada awal sesi perdagangan, Senin, (1/2/2021). Bahkan IHSG sempat meninggalkan posisi 5.800

Mengutip data RTI, pukul 09.20 WIB, IHSG turun 1,05 persen ke posisi 5.800. Indeks saham LQ45 turun 1,1 persen ke posisi 901. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.857,48 dan terendah 5.735,46. Sebanyak 291 saham merah sehingga menekan IHSG. 107 saham menguat dan 139 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 282.277 kali dengan volume perdagangan 3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,4 triliun. Investor asing lepas saham Rp 18,52 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.050.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian naik 0,73 persen, sektor saham perdagangan menguat 1,49 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,54 persen. Sedangkan sektor saham keuangan dan aneka industri memimpin pelemahan.

Di tengah tekanan IHSG, investor asing melakukan sejumlah aksi beli saham antara lain saham PT Telkom Indonesia Tbk sebanyak Rp 19,7 miliar, saham INCO sebanyak Rp 10,7 miliar, saham WIKA sebanyak Rp 6 miliar, saham WSBP sebanyak Rp 5,1 miliar, dan saham WOOD sebanyak Rp 4,5 miliar.

Di sisi lain, sejumlah investor asing jual saham terutama saham bank. Investor asing lepas saham BBRI sebanyak Rp 90,2 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 28,9 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 10,6 miliar, saham TBIG sebanyak Rp 7,8 miliar, dan saham ADRO sebanyak Rp 7,3 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Dibuka Melemah pada 1 Februari 2021

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tekanan pada awal sesi perdagangan Senin, (1/2/2021). Investor asing cenderung melakukan aksi jual pada awal sesi perdagangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 5,57 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.956,77. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG merosot 18,9 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.843. IHSG pun terus tertekan hingga 1,28 persen ke posisi 5.787. Indeks saham LQ45 turun 1,76 persen ke posisi 896. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.857,48 dan terendah 5.775,53. Sebanyak 208 saham melemah sehingga menekan IHSG. 81 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.857,48 dan terendah 5.767,04. Total frekuensi perdagangan saham 71.046 kali dengan volume perdagangan 889 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 99,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.050.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,14 persen. Sektor saham aneka industri merosot 3,91 persen, dan catatkan penurunan terbesar.  Diikuti sektor saham tambang turun 2,48 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 2,33 persen.

PT Mirae Sekuritas memprediksi IHSG akan diperdagangkan bervariasi untuk melemah pada Senin, 1 Februari 2021. Hal ini didukung sentimen negatif dari pasar saham Amerika Serikat (AS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya