Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan suspensi atau penghentian perdagangan sementara untuk tiga saham mulai sesi I perdagangan, Jumat (26/2/2021).
Tiga saham tersebut yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), dan PT Fortune Indonesia Tbk (FORU).
"Penghentian sementara bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” tulis manajemen BEI dalam dalam keterbukaan informasi.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis, 25 Februari 2021, saham MARI ditutup menguat 13,40 persen ke posisi 220. Lalu, BVIC ditutup naik 29 persen pada level 258.
Sementara FORU, akhirnya digembok BEI setelah tiga hari berturut-turut mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi. Terhitung sejak Selasa, 23 Februari 2021, saham FORU mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) 35 persen pada level 135.
Pada hari selanjutnya, FORU kembali naik 34,81 persen pada 182. Sementara pada perdagangan kemarin, saham FORU ditutup naik 34,07 persen menuju level 244.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG pada Sesi II
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan pada perdagangan saham Jumat, (26/2/2021). Pada sesi kedua, IHSG masih melemah.
Mengutip data RTI pukul 14.47 WIB, IHSG turun 1,57 persen ke posisi 6.192,77. Indeks saham LQ45 susut 1,54 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Sebanyak 403 saham melemah sehingga menekan IHSG. 106 saham menguat dan 120 saham diam di tempat.
Pada sesi kedua, IHSG berada di level tertinggi 6.302,39 dant erendah 6.184,51. Total frekuensi perdagangan saham 1.177.484 kali dengan volume perdagangan saham 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 59,57 miliar di pasar reguler pada saat IHSG anjlok.
10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri susut 3,31 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 2,7 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 2,73 persen.
Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham NOBU menguat 24,69 persen, saham INPC meroket 17,86 persen, saham MTPS naik 17,14 persen, saham BACA menguat 15,69 persen, saham BGTG naik 15,43 persen.
Saham-saham yang tertekan atau top losers antara lain saham PLAN turun 9,28 persen, saham EDGE susut 6,95 persen, saham MYTX tergelincir 6,94 persen, saham FIRE susut 6,92 persen, dan saham KOTA melemah 6,9 persen.
Meski IHSG tertekan, investor asing masih lakukan aksi beli antara lain saham TLKM sebanyak Rp 216 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 120,2 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 68,4 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 39,8 miliar, dan saham TOWR sebanyak Rp 17,9 miliar.
Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham ASII sebanyak Rp 225,3 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 125 miliar, saham MIDI sebanyak Rp 16,3 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 15,8 miliar, dan saham SMGR sebanyak Rp 15,4 miliar.
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 3,13 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 2,77 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 3,99 persen.
Lalu indeks saham Shanghai melemah 2,05 persen, indeks saham Singapura merosot 0,93 persen dan indeks saham Taiwan turun 3,03 persen.
Advertisement