27 Perusahaan Bakal Lepas Saham ke Publik, Mayoritas Berskala Menengah

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, 27 perusahaan tersebut masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Feb 2021, 07:57 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 07:57 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 27 perusahaan yang akan menawarkan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) hingga 26 Februari 2021.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, 27 perusahaan tersebut masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.

“Sampai dengan 26 Februari 2021, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham,” ujar dia kepada awak media, ditulis Minggu (28/2/2021).

Nyoman menuturkan, dari sejumlah perusahaan yang akan lepas saham lewat IPO itu antara lain lebih banyak perusahaan aset skala menengah, kemudian diikuti skala besar, dan skala kecil. Hal ini merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

Ada enam perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 11 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar. Selanjutnya 10 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rincian Sektor

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk rincian sektornya antara lain empat perusahaan dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industri, tiga perusahaan dari sektor consumer non cyclical, tujuh perusahaan dari sektor consumer cylicals.

Kemudian tiga perusahaan dari sektor properti dan real estate, empat perusahaan dari sektor teknologi,  satu perusahaan dari sektor infrastruktur dan tiga perusahaan dari sektor energi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya