Planet Properindo Pakai Dana IPO Rp 30 Miliar untuk Renovasi Hotel

PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) menyatakan penggunaan dana IPO telah digunakan untuk renovasi hotel.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Mar 2021, 17:04 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 17:03 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Resmi hadir di Bursa Efek Indonesia (BEI) September tahun lalu, PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) menegaskan bila pihaknya menjalankan dana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sesuai dengan rencana yang diungkapkan ke publik.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Planet Properindo Jaya, Antonyo Hartono Tanujaya secara virtual, Jumat (26/3/2021).

"Pendanaan publik yang kami dapatkan masih sangat on track dan sesuai, jadi para investor enggak perlu khawatir. Terlebih kami akan menambah dua sumber income baru," kata dia.

Dalam rinciannya, Antonyo menyebut bila dana yang didapat pasca IPO mencapai Rp30 miliar. Emiten berkode PLAN ini mengaku sebagian besar dana yang didapat digunakan untuk melakukan renovasi hotel di wilayah Kelapa Gading.

"Dana IPO untuk renovasi hotel Kelapa Gading Rp20 miliar, untuk menunjang aktivitas hotel digunakan 20 persen dari dana, lalu Rp5 miliar akan digunakan untuk mengembangkan SDM," ujar dia.

Dengan sistem SOP yang baik pada sumber daya manusia, PLAN yakin akan menarik lebih banyak tamu. Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan perusahaan hotel ini dari sistem pemesanan kamar, sehingga lebih mudah.

"Untuk digital kami lebih ingin meningkatkan servis kami kepada pelanggan seperti contoh dulu room servis itu manual kalau saat ini kami berusaha menggunakan elektronik. Jadi kalau bisa digital kami akan coba digital, biar lebih modern," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham PLAN

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) dan PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) pada perdagangan saham, Selasa, 23 Maret 2021.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, selain saham, BEI juga suspensi waran seri I PLAN mulai perdagangan 23 Maret 2021.Seiring terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan sehingga dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu suspensi saham dan waran seri I PLAN.

Penghentian sementara perdagangan saham PLAN dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, sementara penghentian sementara perdagangan efek PLAN-W dilakukan di seluruh pasar dengan tujuan memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham dan waran seri I PLAN.

Kemudian BEI buka suspensi saham PLAN di pasar reguler dan pasar tunai serta efek waran seri I PLAN-W di seluruh pasar pada 24 Maret 2021.Sejak pembukaan suspensi, saham PLAN cenderung melemah. Saham PLAN turun 7,69 persen pada 24 Maret 2021 ke posisi Rp 36 per saham.

Lalu pada 25 Maret 2021, saham PLAN tergelincir 8,33 persen ke posisi Rp 33 per saham. Tekanan terhadap saham PLAN berlanjut pada Jumat, 26 Maret 2021. Saham PLAN susut 9,09 persen ke posisi Rp 30 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya