BRI Bakal Tebar Dividen Rp 98,90 per Saham, Simak Jadwal Pembagiannya

Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada Kamis, 25 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2021, 21:07 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 08:46 WIB
Konsisten Kembangkan UMKM, BRI Masuk Daftar Perusahaan Kelas Dunia
Hingga akhir Desember 2020, secara konsolidasian BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun dimana 82,13 persen diantaranya disalurkan kepada UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI akan membagikan dividen tunai tahun buku 2020 kepada pemegang saham senilai Rp 12,12 triliun.

Dividen  tersebut 65 persen dari laba bersih konsolidasi kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 18,65 triliun.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 25 Maret 2021.

Adapun dividen tersebut setara Rp 98,90 per lembar saham atau tepatnya Rp 98,905659443 per lembar saham. Demikian mengutip dari keterangan perseroan yang dipublikasikan pada Senin (29/3/2021).

Jadwal pembagian dividen antara lain:

1.Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen):

-Pasar reguler dan negosiasi pada 5 April 2021

-Pasar tunai pada 7 April 2021

2.Awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)

-Pasar reguler dan negosiasi pada 6 April 2021

-Pasar tunai pada 8 April 2021

3.Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen (recording date) pada 7 April 2021

4.Pembayaran dividen pada 28 April 2021

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penggunaan Laba Bersih

Ekonomi Debitur Mulai Bangkit, BRI Catatkan Penurunan Jumlah Restrukturisasi Kredit
Hingga akhir tahun lalu, jumlah restrukturisasi BRI mencapai 21,2 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan.

Selain itu, dividen bagian negara Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 56,75 persen atau  sebesar Rp 6,88 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.

Sisa laba bersih sebesar 35 persen atau sebesar Rp 6,52 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya