Harapan Pemulihan Ekonomi AS Picu Wall Street Cetak Rekor

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 373, 98 poin menjadi 33.527,19. Posisi itu termasuk rekor penutupan tertinggi.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2021, 05:49 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 05:49 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mencapai rekor teritnggi pada perdagangan saham Senin, 5 April 2021. Hal itu didukung dari pertumbuhan data tenaga kerja AS dan data yang solid di sektor jasa sehingga meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat dari pandemi COVID-19.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 373, 98 poin menjadi 33.527,19. Posisi itu termasuk rekor penutupan tertinggi. Indeks saham S&P 500 menguat 1,4 persen menjadi 4.077,91, dan merupakan rekor baru. Indeks saham Nasdaq naik 1,7 persen menjadi 13.705,59.

Departeman Tenaga Kerja AS melaporkan nonfarm payrolls naik 916.000 pada Maret 2021, dan itu merupakan posisi tertinggi sejak Agustus 2020.

Sementara tingkat pengangguran turun menjadi enam persen. Ekonom yang disurvei Dow Jones mengharapkan nonfarm payrolls 675.000 dan tingkat pengangguran enam persen.

Sementara itu, ukuran aktivitas industri jasa AS melonjak ke rekor tertinggi pada Maret. Indeks aktivitas non-manufaktur Institute for Supply Management melonjak ke posisi 63,7 pada Maret 2021, dan merupakan level tertinggi.

"Pemulihan capital V yang ada di babak awal. Satu-satunya hal yang dapat menghalangi adalah penutupan ekonomi lainnya untuk menahan strain COVID-19 baru atau kesalahan kebijakan oleh The Fed. Tidak ada yang tampak dalam waktu dekat,” ujar Chief Market Strategist Canaccord Genuity Tony Dwyer, dilansir dari CNBC, Selasa (6/4/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Tesla Melonjak

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Saham Tesla melonjak lebih dari empat persen seiring perusahaan kendaraan listrik itu melaporkan angka produksi dan pengiriman yang luas mengalahkan ekspektasi.

Saham GameStop memangkas kerugian dua digit mereka dan ditutup sekitar dua persen setelah perusahaan ritel video game akan menjual USD 1 miliar saham.

Di sisi lain, sejumlah saham maskapai dan operator kapal pesiar meningkat. Saham Delta Airlines dan United masing-masing naik lebih dari dua persen. Sementara itu, saham Carnival dan Norwegian Cruise Line masing-masing naik 4,7 persen dan 7,2 persen.

Imbal hasil obligasi yang naik tiba-tiba membuat beberapa investor khawatir dalam beberapa pekan terakhir, terusn menurun. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun tipis menjadi 1,71 persen pada Senin, 5 April 2021.

"Kami berharap ekuitas dan aset berisiko lainnya akan didukung oleh nominal baru, respons yang lebih tenang dari imbal hasil pemerintah terhadap pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi yang lebih tinggi dari pada masa lalu karena bank sentral bersandar pada kenaikan imbal hasil yang tajam,” ujar Global Chief Invesment Strategist BlackRock Wei Li.

Merespons Rencana Presiden AS Joe Biden

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Mengutip CNBC, pasar saham sedang membangun kekuatannya baru-baru ini setelah Presiden AS Joe Biden memperkenalkan proposal infrastruktur bernilai jutaan dolar AS yang fokus pada pembangunan kembali jalan, jembatan, dan bandara, memperluas akses broadband dan meningkatkan penggunaan kendaraan listrik serta memperbarui jaringan listrik negara. Rencana itu didanai sebagian dengan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mendorong pajak perusahaan minimum global dalam upaya mencegah perusahaan pindah untuk menemukan tarif yang lebih rendah.

Namun, rencana Biden menghadapi pertentangan di antara Partai Republik karena rencana infrastruktur USD 2 triliun tersebut mencakpu inisiatif yang menurut mereka melampaui masalah infrastruktur tradisional.

Senator dari Partai Republik Roy Blunt dari Missouri mendesak pemerintah Biden untuk mengurangi paket tersebut menjadi sekitar USD 615 miliar dan berkonsentrasi pada infrastruktur fisik seperti jalan dan bandara.

Senat Mitch McConnel mengatakan, rencana Biden tidak akan menerima dukungan dari Partai Republik dan berjanji untuk menentang agenda Demokrat yang lebih luas.

Di sisi pandemi COVID-19, Amerika Serikat melaporkan rekor harian lain dari vaksinasi COVID-19 baru sehingga rata-rata mingguan suntikan baru per hari di atas 3 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya