Adhi Karya Bidik Kontrak Baru Tembus Rp 25 Triliun pada 2021

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson mengaku kenaikan yang terjadi pada 2020 didorong oleh kontrak kerja Tol Yogyakarta-Solo.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Apr 2021, 11:32 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 11:32 WIB
Progres Pembangunan LRT Rute Cawang-Dukuh Atas
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur kereta ringan atau LRT Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di Cawang, Jakarta, Senin (29/4/2019). Menurut PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana proyek LRT, pembangunan jalur LRT mencapai 47,95 persen (data per akhir Maret 2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2020, kontrak kerja baru yang mampu dicapai PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meningkat hingga 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson mengaku kenaikan yang terjadi pada 2020 didorong oleh kontrak kerja Tol Yogyakarta-Solo.

"Untuk kinerja di 2020 alhamdulillah ada satu tol kami catatkan yaitu tol Jogja-Solo, sehingga perolehan kontrak baru kami Rp19,7 triliun atau ada kenaikan 34 persen dibandingkan 2019 yakni Rp14,7 triliun," katanya secara virtual, Rabu (21/4/2021).

Dari sisi lini bisnis, Entus menegaskan belum ada perubahan siginifikan terkait kontrak yang dikerjakan, yakni didominasi konstruksi dan energi. "Kalau dari tipe pekerjaan, proyek infrastruktur memberikan porsi terbesar dalam perolehan kontrak," ujar dia.

Sedangkan dari segmentasi kepemilikan realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 44 persen, BUMN sebesar 11 persen, swasta 5 persen dan investasi 40 persen.

"Untuk order book pada tahun 2021 sebesar Rp60,3 triliun, di mana kontrak baru pada tahun 2021 ditargetkan mencapai Rp24-25 triliun," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Adhi Karya Garap Proyek Jalan Lintas Timur Sumatera

Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah mendirikan PT Adhi Jalintim Riau seiring kewajiban perseroan selaku pemenang tender proyek KPBU Jalintim Riau.

PT Adhi Karya Tbk memiliki porsi kepemilikan sebesar 99,84 persen dengan rekanan yaitu Koperasi Adhi Jasa Sejahtera (KOJAS) sebesar 0,16 persen dalam pendirian PT Adhi Jalintim Riau.

PT Adhi Jalintim bertugas sebagai badan usaha pelaksana yang bertanggungjawab untuk melaksanakan proses konstruksi dan pengoperasian/pemeliharaan jalan dan jembatan untuk pemenuhan layanan kepada penggunanya dari keberadaan jalan lintas tersebut.

"Dari proyek Jalintim Riau ini, Adhi Karya akan mendapatkan keuntungan dari pembangunan konstruksi, sekaligus investment return atau pengembalian investasi dari Jalan Lintas Timur Sumatera ini, melalui mekanisme pembayaran avaibility payment (AP),” dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (13/4/2021).

Kegiatan investasi tersebut juga akan menambah nilai perusahaan dalam pengembangan preservasi jalan lintas Timur Sumatera, serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan infrastruktur jalan nasional.

PT Adhi Jalintim riau didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 11 Tanggal 04 Maret 2021 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0015668.AH.01.01 Tahun 2021 Tanggal 4 Maret 2021

Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama, penjaminan dan regres untuk proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha-kpbu untuk kegiatan preservasi jalan lintas timur-Jalintim Sumatera di Riau digelar pada 12 April 2021.

Pada perdagangan saham Selasa, 13 April 2021, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 3,29 persen ke posisi Rp 1.100 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan di kisaran Rp 1.065 per saham. Saham ADHI berada di posisi tertinggi Rp 1.110 dan terendah Rp 1.005 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,8 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya